SultengTerkini.Com, PALU– Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) Mohammad Hidayat Lamakarate memimpin rapat penanganan korban bencana di wilayahnya bersama Tim Palang Merah Indonesia (PMI)-International Federation bertempat di ruang kerjanya, Selasa (15/1/2019).
Ada beberapa poin penting yang menjadi topik diskusi, salah satunya mekanisme distribusi bantuan yakni secara cash, lewat voucher ataupun bantuan perbaikan dengan material bangunan.
Untuk bantuan secara cash yakni melalui transfer dana yang besarannya Rp18 juta per kepala keluarga (KK) untuk hunian sementara (huntara) yang akan dicairkan melalui tiga tahap yakni, tahap pertama Rp 6 juta, kedua Rp 6 juta dan tahap ketiga Rp 6 juta dengan mengacu persentase pekerjaan bangunan.
Sekprov yang juga Ketua PMI Sulteng itu menyatakan masih banyak masyarakat korban gempa, likuefaksi, dan tsunami di wilayahnya memerlukan bantuan perumahan atau hunian.
Ia juga kecewa kepada sejumlah NGO yang mengaku akan membangunkan huntara untuk masyarakat dengan jumlah disepakati, akan tetapi setelah dilaksanakan tidak sesuai dengan kenyataan.
Tim Working PMI-International Federation merencanakan membangun huntara untuk 2.000 KK dengan total target 2.681.
Bantuan yang akan digulirkan merupakan bantuan yang berasal dari Qatar, Samsung, Malaysia Resque serta CIMB, sebagaimana yang disampaikan Tim PMI Pusat Bagian Bencana, M Arief.
Pembangunan huntara sesuai usulan Sekdaprov yakni difokuskan di Kabupaten Sigi dan Donggala, mengingat daerah tersebut terkena dampak bencana yang tinggi disusul Kota Palu, Pasangkayu serta beberapa daerah lainnya.
Tim Working Group terdiri dari Stig, Don, Arifin, Janak, Yusak, Reemi dan lain-lain yang berasal dari beberapa negara yakni Amerika, India, Malaysia, Pakistan dan sebagainya. CAL
Komentar