Harap Pemulihan Dipercepat, Gubernur Sulteng: TdCC Bisa Digelar Lagi 2020

photo6199677918049839220
PIHAK Komisi X DPR RI menerima cenderamata dari Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola usai melakukan pertemuan di Ruang Polibu, Kamis (17/1/2019). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, PALU– Bencana gempa bumi 28 September 2018 lalu telah menimbulkan efek destruktif bagi sektor pendidikan dan industri pariwisata di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Inilah ihwal kunjungan kerja spesifik Komisi X DPR RI berkunjung ke Palu pada Kamis (17/1/2019) guna menghimpun data faktual seputar perkembangan pemulihan pascabencana, khususnya pada dua sektor tadi.

Ketua Tim Komisi X Hettifa dan rombongan pun diterima Gubernur Sulteng Longki Djanggola di ruang Polibu.

Disampaikan ketua tim bahwa sebelum bertemu gubernur, Komisi X telah melakukan peninjauan ke beberapa lokasi yang terdampak bencana.

“Kami melihat begitu banyak kemajuan dan respon yang luar biasa cepat,” tutur Heffita tentang progres pemulihan Sulteng.

Menurutnya, data yang diperoleh akan jadi bahan tindak lanjut dalam rangka percepatan pemulihan.

Senada dengan itu, Gubernur Longki menitip harapan agar pemulihan Sulteng bisa dipercepat.

“Kalau boleh pemulihan-nya 1 tahun saja Bu,” pinta gubernur.

Alasannya, bila pemulihan bisa dikebut, memungkinkan Sulteng menggelar lagi balap sepeda TdCC (Tour de Central Celebes) pada 2020 nanti.

“Karena (TdCC) sudah masuk agenda UCI (Union Cycliste Internationale/Uni Sepeda Internasional),” beber gubernur agar pariwisata Sulteng bisa terdongkrak kembali lewat TdCC.

Gubernur menuturkan, selain berdampak ke pariwisata, pendidikan juga tidak luput mengalami dampak serupa dengan rusaknya bangunan sekolah, kampus dan jatuhnya korban jiwa baik dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen dan staf pendidikan lainnya.

Adanya ketentuan UU yang mengatur infrastruktur rusak berat direhab oleh PUPR sedang kementerian pendidikan hanya dibolehkan merehab yang rusak ringan maupun sedang, dikhawatirkan gubernur jadi sandungan yang membuat saling tunggu antar dua kementerian dan justru akan memperlambat pemulihan pendidikan di Sulteng.

Olehnya, Ia mengharap Komisi X dapat mengawalnya di pusat supaya pemulihan Sulteng tidak mengalami delay atau keterlambatan.

“Inilah saran kami, mudah-mudahan bisa disahuti,” pungkasnya.

Ikut hadir dalam pertemuan, Anggota DPRD Provinsi Ismail Yunus, Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Kesra B Elim Somba, Kadis Dikbud Irwan Lahace, Kadis Pariwisata, Karo Humas Protokol Mohammad Haris, perwakilan LPMP, Untad dan IAIN Palu, serta perwakilan Kemendikbud dan Kemenpar RI. CAL

Komentar