Nilai Transaksi Pasar Murah HBKN 2018 di Sulteng Capai Rp 2,8 Miliar

WhatsApp Image 2019-01-29 at 14.30.44
ASISTEN II Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Bunga Elim Somba didampingi Kepala Dinas Perindusrtian dan Perdagangan Sulteng Moh Arif Latjuba meninjau stan pasar murah dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek, Selasa (29/1/2019). FOTO: HUMAS

SultengTerkini.Com, PALU– Dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) perayaan Tahun Baru Imlek, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menggelar pasar murah sembako, Selasa (29/1/2019).

Pasar murah yang berlangsung selama dua hari hingga 30 Januari 2019 di Lapangan Sepak bola Nunu, Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga itu dibuka Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Bunga Elim Somba mewakili Gubernur Sulteng Longki Djanggola.

Sejak pagi hari sudah dipadati warga yang akan berbelanja berbagai kebutuhan bahan pokoknya.

Dalam sambutannya, Asisten II Elim Somba mengatakan, dengan adanya pasar murah ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat karena berbagai barang kebutuhan pokok dapat diperoleh dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran.

Selain itu katanya, pasar murah ini merupakan bentuk kepedulian Pemprov Sulteng untuk membantu warga Kota Palu serta meringankan beban masyarakat. Kegiatan ini telah menjadi program tetap oleh Pemprov Sulteng.

Ia mengatakan, kegiatan ini akan terus dievaluasi pelaksanaannya, termasuk jumlah pembeli, jenis produk/barang yang dijual dan nilai transaksi pada saat pelaksanaan pasar murah akan dipantau.

Dengan demikian diharapkan akan diketahui perkembangan dinamika pasar di masyarakat agar bisa berjalan efektif dan tepat sasaran, sehingga kedepannya lebih baik lagi dalam peruntukannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Mohammad Arif Latjuba sekaligus ketua panitia kegiatan ini mengatakan, hari besar keagamaan kerapkali diikuti kenaikan permintaan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok yang berimbas pada kenaikan harga.

Hal ini katanya, terjadi karena permintaan yang tidak diimbangi dengan penambahan suplai dan kurang efisiennya proses distribusi barang.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dimaksudkan untuk mendekatkan produsen kepada konsumen, sehingga proses distribusi dapat dipotong dan lebih efisien.

Selain itu, menurut Arief Latjuba, pelaksanaan pasar murah HBKN yang telah dilaksanakan delapan kali di tahun 2018 telah mencapai nilai transaksi sebesar Rp 2.897.805.010.

Dengan rata-rata setiap transaksi setiap pelaksanaan pasar murah sebesar Rp 362.225.625.

“Dibandingkan transaksi pasar murah HBKN tahun 2017, transaksi pasar murah tahun 2018 mengalami peningkatan 23,64%,” tuturnya. CAL

Komentar