SultengTerkini.Com, PALU– Patta Tope secara resmi menyatakan mundur dan menyerahkan tongkat estafet sebagai Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) kepada Pelaksana Tugas, Ramlan Yunus yang saat ini menjabat Sekretaris Bappeda Sulteng.
Serahterima jabatan (sertijab) kepala Bappeda Sulteng itu berlangsung pada Senin (11/2/2019) secara sederhana, walaupun dalam keadaan ruangan yang cukup gelap akibat pemadaman listrik.
Asisten III Mulyono yang mewakili Gubernur Sulteng Longki Djanggola pada kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada Patta Tope.
Ia mengatakan, delapan tahun bukanlah waktu yang singkat untuk membangun infrastruktur, ekonomi, sumber daya manusia, dan sosial budaya yang telah dibangun oleh Patta Tope sesuai rencana sebagai Kepala Bappeda dan ini sangat luar biasa.
Mulyono mengungkapkan, dirinya berada di Sulteng sudah 13 tahun dimana dirinya dulu berkarir di BPKP dan melihat perkembangan Provinsi Sulteng sampai saat ini sangat luar biasa dan maju setelah dipimpin Patta Tope.
Menurutnya, hal ini tidak bisa dipungkiri karena laju pembangunan ekonomi di Sulteng sempat maju 9% dan kemudian diporak-porandakan oleh musibah gempa bumi.
“Saat ini pun laju pertumbuhan ekonomi Sulteng masih kuat berkisar 6,3%. Hal ini karena pondasi pembangunan ekonomi kita masih kuat, dan ini tidak lepas dari tangan dingin Profesor Patta Tope,” ungkap Mulyono.
“Hidup adalah pilihan, dan beliau menjadi Kepala Bappeda merupakan pilihan beliau dan memilih kembali ke akademisi ialah merupakan pilihan beliau juga, dan tentunya kalau pilihan sendiri sudah pasti hasilnya bagus,” tuturnya.
Kepada Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Sulteng, Mulyono berharap kinerja Bappeda jangan sampai drop karena belum adanya pejabat definitif dan para pejabat struktural Bappeda bisa saling membantu tugas-tugas pelaksana tugas kepala Bappeda.
Sementara itu, Patta Tope usai sertijab kepada sejumlah jurnalis menyatakan dirinya mundur dari jabatan sebagai Kepala Bappeda Sulteng, tetapi tidak mengundurkan diri dari pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah.
“Cuma kan saya ini orang akademisi. Jadi asal saya memang dari perguruan tinggi dan memang harus sudah begitu. Dimana pun orang bekerja, kalau misalnya sudah tiba masanya, pasti kembali ke asalnya. Jadi kedepan saya akan lebih fokus ke kegiatan akademisi,” katanya.
Dirinya tetap akan memberikan sumbangan pikiran apapun yang terbaik untuk daerah ini.
Ia mengatakan, dibawah kepemimpinan Longki Djanggola, semua cobaan yang dialami selama ini di Sulawesi Tengah, terutama bencana, bisa dilewati bersama dan semoga kedepan bisa lebih bagus.
“Kita harus bangkit dan kita harus kuat,” ungkapnya.
Patta Tope juga berpesan kepada Bappeda Sulteng agar sistem yang sudah terbangun tetap bisa berjalan bagus.
Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang disampaikan kepada seluruh jajaran Bappeda Sulteng untuk terus dilanjutkan, terutama masalah disiplin, baik perencanaan, penganggaran, maupun disiplin waktu kerja.
“Tentu yang belum maksimal, saya minta diperbaiki, dan yang sudah dianggap maksimal, saya minta itu untuk dipertahankan,” pungkasnya.
Sertijab Kepala Bappeda Sulteng yang dihadiri seluruh pejabat struktural jajaran Bappeda Sulteng itu diakhiri dengan penandatanganan berita acara sekaligus penyerahan Surat Keputusan Gubernur Sulteng. CAL
Komentar