Usai Bukalapak, #UninstallJokowi Kian Menggema

15672bd5-d44b-44db-8ac5-c2b1ad6ff4a3_169
PRESIDEN Jokowi dalam satu acara. (Foto: CNN Indonesia/Damar)

SultengTerkini.Com, JAKARTA– Gerakan #uninstallbukalapak kini berbuntut panjang. Pasalnya, muncul #UninstallJokowi yang saat ini menempati peringkat kedua trending topic dunia.
Gerakan hashtag #UninstallJokowi itu digadang-gadang merupakan balasan yang dilakukan oleh pendukung paslon nomor urut 2 Prabowo-Sandi.

Namun, sejumlah warganet yang menyerukan #UnistallJokowi ini malah mengajak masyarakat untuk tidak memilih Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 tanggal 17 April mendatang.

Hal itu dicuitkan oleh akun @sutanpalembang yang mengatakan, “Mari 17 April kita ramai-ramai #InstallPrabowo dan kita #UninstallJokowi #DukungBukaLapak,” tulisnya.

Akun @jogowibowo pun ikut menyerukan untuk memilih pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Sandiaga pada Pilpres mendatang, “Ayoooo viralkeen… #UninstallJokowi Sampai nanti 17 April 2019 gaes Jangan lupa coblos #2 Indonesiamenang,”.

Sedangkan #uninstallbukalapak terpantau pukul 17:27 WIB sudah tidak terlihat mendominasi topik Indonesia di twitter.

Gerakan #UninstallJokowi muncul usai pendiri dan CEO Bukalapak Achmad Zaky mencuitkan data terkait anggaran yang digelontorkan Indonesia guna mewujudkan Industri 4.0.

Dalam cuitannya itu, berdasarkan data 2016, pemerintah Indonesia hanya menggelontorkan uang sebesar US$ 2miliar atau sekitar Rp2 triliun yang mana menempatkan Indonesia di posisi ke-43.

Lalu, Zaky pun mencantumkan dua negara terdekat Indonesia yakni Malaysia dan Singapura yang menduduki peringkat 24 dan 25 dan sama-sama menggelontorkan dana untuk Industri 4.0 sebesar US$10 miliar atau sekitar Rp14 triliun.

Pada bagian akhir data anggaran tersebut, Zaky menyematkan kalimat, “Mudah2an presiden baru bisa naikin.” Sontak warganet berbondong-bondong menyerang cuitanya itu.

Hari ini, Achmad Zaky melalui keterangan rilis meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa ia tak bermaksud menyinggung calon presiden tertentu.

Memohon maaf atas kekhilafan dan atas segala kesalahpahaman yang timbul dan dengan tegas menyatakan bahwa cuitan tersebut tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon tertentu,” kata Zaky.

(sumber: cnnindonesia.com)

Komentar