SultengTerkini.Com, PALU– Ditengah minimnya personel, Basarnas Palu di Sulawesi Tengah tetap konsisten melakukan pembinaan SAR ke beberapa komunitas dan organisasi.
Kepala Basarnas Palu, Basrano mengatakan, beberapa tahun belakangan pembinaan SAR dilakukan berbasis komunitas.
Langkah ini dinilai mampu menutupi minimnya persone dalam menangani setiap masalah SAR di daerah manapun.
“Soal personel sudah jadi masalah umum, semua Basarnas pasti mengalami itu. Makanya kami melakukan langkah taktis yakni pembinaan berbasis komunitas,” katanya kepada media ini, Senin (11/3/2019).
Selama beberapa tahun belakangan, Basarnas Palu telah banyak melakukan pembinaan SAR ke banyak komunitas, seperti komunitas Bikers, Komunitas Pecinta Alam serta komunitas lainnya yang memiliki lembaga Rescue atau tim penyelamat.
Bukan hanya itu, kata Basrano pembinaan SAR juga dilakukan kepada komunitas nelayan di berbagai daerah.
“Dengan harapan komunitas yang kami bina bisa ikut terlibat dalam kegiatan Basarnas ke depan. Kalau tidak mau dilibatkan, untuk apa dibina. Itu tujuan kami,” jelasnya.
Namun terkadang, Basrano menjelaskan, banyak komunitas yang tidak mau dilibatkan dalam kegiatan Basarnas.
Dikarenakan berbagai alasan, salah satunya tidak adanya personel, baik Basarnas maupun anggota binaan SAR di lokasi operasi.
“Misalnya, yang kita bina ada di Kota Palu, sementara kejadian ada di Luwuk. Bagaimana caranya mau terlibat. Kita kembali berdasarkan prinsip efektif dan efisien,” jelasnya. MAD
Komentar