SultengTerkini.Com, POSO– Gempa bermagnitudo 5,7 SR yang berpusat di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Ahad (24/3/2019) pagi selain menyebabkan kepanikan warga, pascagempa juga menyisakan sejumlah tempat ibadah mengalami kerusakan.
Hal itu dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso, Madian Mentiri.
Ia mengatakan, akibat gempa yang melanda Kabupaten Poso telah menyebabkan sejumlah rumah ibadah seperti gereja dan pura mengalami kerusakan.
“Untuk data yang sementara kami peroleh sejumlah rumah ibadah seperti gereja dan pura mengalami kerusakan akibat guncangan gempa,” ucap Masdian saat dihubungi melalui telepon genggamnya.
Dari data pihak BPBD Poso, gereja yang mengalami kerusakan yakni di Desa Leboni, Kecamatan Pamona Barat.
Sementara pura milik pribadi atau keluarga yang mengalami kerusakan sebanyak 27 pura.
Dimana 27 pura tersebut berada di Desa Meko dan Toinasa, Kecamatan Pamona Barat.
Selain pura pribadi, sebuah pura umum yang berada di Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat juga mengalami kerusakan.
Saat disinggung terkait jumlah kerugian materi akibat gempa itu, Masdian mengatakan, pihaknya saat ini masih mendata secara keseluruhan melalui petugas yang diturunkan ke lapangan.
“Yang jelas tim masih melakukan pendataan terkait kerugian yang ditimbulkan oleh gempa di Poso, termasuk jumlah rumah warga rusak,” katanya.
Walaupun tidak menyebabkan adanya korban meninggal dunia, gempa di Poso selain kepanikan juga menyebabkan terhentinya aktivitas selama tiga jam di Rumah Sakit Umum Daerah Poso.
Dimana sejumlah pasien terpaksa harus dievakuasi di halaman rumah sakit tersebut. FAI
Komentar