BSMI Sulteng, Palu, Sigi dan Donggala Dideklarasikan

WhatsApp Image 2019-03-25 at 00.56.41
BULAN Sabit Merah Indonesia Sulawesi Tengah bersama BSMI Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala telah dideklarasikan yang berlangsung di Aula Anamira Asrama Haji Transit Palu, Ahad (24/3/2019). FOTO: IST

SultengTerkini.Com, PALU– Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama BSMI Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala telah dideklarasikan yang berlangsung di Aula Anamira Asrama Haji Transit Palu, Ahad (24/3/2019).

Dalam deklarasi ini setiap pengurus BSMI Sulteng maupun Palu, Sigi dan Donggala juga dikukuhkan. Untuk BSMI Sulteng dipimpin oleh Muhammad Idham, BSMI Palu oleh Muhamad Mulki Ibrahim, BSMI Sigi oleh Ivan Setiadi dan BSMI Donggala diketuai oleh Sri Wahyuni.

“Sepanjang pengalaman saya menghadiri deklarasi BSMI di semua wilayah di Indonesia, inilah deklarasi yang paling banyak anggota BSMI-nya,” kata Ketua Majelis Pertimbangan Anggota (MPA) BSMI, Basuki saat memberikan sambutannya.

Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Sulawesi Tengah (Sulteng) Muhammad Idham Rahman dalam orasinya mengatakan, bencana yang melanda Kota Palu, Sigi dan Donggala memberikan hikmah lahirnya pejuang-pejuang kemanusiaan BSMI.

“Insya Allah ini akan pengurus dan relawan BSMI akan menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai keislaman di bumi Sulawesi Tengah ini,” kata Idham.

Idham mengajak, pengurus BSMI bersama-sama dalam berjuang untuk memulihkan Sulawesi Tengah, sehingga asa Sulteng bangkit tercapai.

Itulah implementasi tema kegiatan ini “Bersama Kita Bangkit Merajut Persatuan, Membangun Semangat Juang Kemanusiaan dan Mewujudkan Asa #Sultengbangkit”.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN), Djazuli Ambari mengatakan, sebenarnya BSMI sudah hadir di Sulteng sebelum terjadinya gempa 28 September 2018.  Namun kini BSMI harus lebih serius dengan kerja-kerjanya.

“Kerja-kerja itu pada akhirnya harus lebih diseriusi dengan hadirnya pengurus-pengurus BSMI di Sulteng, Kota Palu, Sigi dan Donggala,” ujar Jazuli Ambari.

Kini, kata Jazuli, untuk melanjutkan pelayanan kesehatan di Sulteng, BSMI telah memiliki Klinik BSMI di Desa Kalukubula, Sigi sebagai pusat pelayanan kesehatan dan rehabilitasi.

Walaupun di wilayah Sigi, klinik terbuka bagi semua warga di wilayah manapun.

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra  Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Nizam mewakili Gubernur Longki Djanggola meminta BSMI juga turut terlibat dalam pemulihan pasca gempa.

Bahkan secara khusus Nizam meminta, BSMI sebagai lembaga yang bernilai Islami juga memberikan edukasi kepada warga, yang masih menggunakan cara penyembuhan tradisional.

Penyembuhan tradisional kata dia, khususnya pada, dukun beranak dan dukun patah tulang.

“Kalau bisa bagaimana caranya memberikan pemahaman ke masyarakat soal ini. Di masyarakat masih menggunakan cara-cara ini, bahkan kalau tim sepak bola di kampung-kampung, pasti bawa salah satu dukun patah tulang,” imbuhnya.

Selain itu pula, ia berharap BSMI sebagai lembaga kemanusiaan dapat meluruskan informasi-informasi yang tidak jelas di masyarakat.

Sebab dari pengalaman pasca gempa silam, banyak sekali hoax beredar, yang mana informasi/pernyataan itu bukan dari ahlinya. CAL

Komentar