Tanam 5,6 Juta Pohon, PT Vale Raih Predikat Terbaik Nasional

WhatsApp Image 2019-03-27 at 19.44.06
MANAGER Reklamasi Tambang PT Vale Indonesia Tbk, Yohan Lawang (pakai kemeja biru) menjelaskan proses pembibitan tanaman di areal nursery PT Vale Indonesia kepada puluhan jurnalis, Rabu (27/3/2019). FOTO: AGUS PANCA SAPUTRA

SultengTerkini.Com, LUWU TIMUR– Perusahaan nikel terbesar kedua dunia, PT Vale Indonesia Tbk telah menanam sebanyak 5,6 juta pohon sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.

Kebijakan penanaman pohon secara masif menghantarkan PT Vale Indonesia meraih predikat perusahaan terbaik nasional empat kali berturut-turut.

Jutaan pohon tersebut ditanam di lebih dari 4.000 hektar lahan eks penambangan nikel di areal konsesi di Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Penanaman pohon pionir dan pohon lokal tersebut dilakukan secara berkesinambungan sejak PT Vale berdiri tahun 1968.

Dalam satu hektar lahan, PT Vale Indonesia menanam 1.400 pohon yang terdiri dari 400 pohon pionir dan 1.000 pohon lokal.

Sebanyak 60 persen dari tanaman tersebut dibeli perusahaan dari sejumlah kelompok tani yang melakukan pembibitan tanaman di Kabupaten Luwu Timur.

Selain membeli bibit dari petani, PT Vale Indonesia juga membeli pupuk organik untuk menyuburkan tanah dan tanaman.

Manager Reklamasi Tambang PT Vale Indonesia, Yohan Lawang menuturkan, komitmen dan konsistensi perusahaan dalam menjaga lingkungan membawa PT Vale Indonesia Tbk meraih penghargaan beruntun sebagai perusahaan dengan reklamasi tambang terbaik se Indonesia.

Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.

“PT Vale meraih predikat best of the best reklamasi tambang se Indonesia selama empat tahun berturut-turut. Untuk tahun ini belum dinilai,” kata Yohan Lawang didampingi Communication Officer PT Vale Indonesia, Winda Herlina, Rabu (27/3/2019).

Menurut Yohan, selain membeli bibit tanaman dari petani, PT Vale juga menyediakan lahan seluas dua hektar untuk pembibitan tanaman pionir maupun lokal. Di areal ini, PT Vale menanam sebanyak 80 jenis tanaman pionir maupun tanaman lokal.

Sebanyak 17 pekerja mengurus proses pembibitan yang dilakukan dengan teknologi modern.

Yohan menambahkan, sebelum lahan konsesi PT Vale dibuka, perusahaan terlebih dahulu menginventarisir jenis tanaman lokal dan tanaman endemik yang ada di areal lahan konsesi.

Selanjutnya, perusahaan membina petani lokal untuk membibit dan membudidaya tanaman tersebut.

“Ketika lahan tambang dibuka, stok tanaman lokal sudah ada di petani yang nantinya kami beli untuk ditanam di areal bekas tambang,” jelasnya.

Yohan menyebut, PT Vale menargetkan reklamasi tambang tahun ini seluas 79 hektar. GUS

Komentar