SultengTerkini.Com, PALU– Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang mengangkat tema Kolaborasi Provinsi dan Kabupaten/Kota Dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Kesehatan Menuju Sulawesi Tengah Sehat dihadiri Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan Menteri Kesehatan RI di salah satu hotel Jalan Malonda, Silae, Kota Palu, Jumat (5/4/2019).
Saat memberikan sambutannya di hadapan Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F Moeloek, Gubernur Longki mengatakan, pembangunan kesehatan di Provinsi Sulteng pada setiap tahunnya mengalami perkembangan.
Walaupun beberapa sisi lain gubernur mengakui masih terdapat pula sejumlah permasalahan.
Selain itu khusus tahun 2019 yang menjadi program prioritas nasional terkait peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat hal tersebut sangat sejalan dengan prioritas pembangunan daerah.
Prioritas itu adalah mewujudkan pelayanan kesehatan prima bagi masyarakat yang terjangkau dan berkualitas dengan sasaran strategis meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat.
Selain itu Gubernur Longki juga mengklaim, berdasarkan hasil riset kesehatan daerah tahun 2018 relevansi stunting di Sulteng menunjukkan penurunan yang cukup berarti yakni 32,2% dibandingkan tahun 2013 yakni 41,2%.
Namun hal ini masih sedikit di atas standar nasional sebesar 30,8%. Sedangkan status gizi buruk juga mengalami perbaikan dengan adanya penurunan dalam tiga tahun terakhir.
Tahun 2015 sebesar 569 kasus, tahun 2017 sebesar 479 kasus, dan pada tahun 2018 sebesar 232 kasus.
Gubernur juga mengungkapkan, terkait angka kematian bayi, pada tahun 2018 sebesar 9 per 1.000 kelahiran hidup, menurun dibandingkan dua tahun terakhir yakni tahun 2016 sebesar 11 per 1.000 kelahiran hidup.
Terkait angka penemuan kasus TBC yaitu 59% dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 40%.
Untuk penyakit kusta, Gubernur Longki mengungkapkan, Sulawesi Tengah adalah provinsi pertama di Pulau Sulawesi yang dinilai berhasil melakukan eliminasi Kusta pada tahun 2018.
Ada lima kabupaten yang telah mengeliminasi kusta yakni Kabupaten Poso, Banggai, Banggai Kepulauan, Parigi Moutong dan Morowali Utara, dan ditargetkan pada tahun 2021 seluruh kabupaten/kota telah mengeliminasi penyakit Kusta.
Melalui Rakerda Kesehatan ini Gubernur Longki berharap agar semua stakeholder bisa menyamakan persepsi pembangunan kesehatan antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta unsur terkait dalam memberikan masukan yang komprehensif dalam upaya perencanaan, penguatan rencana aksi daerah di bidang kesehatan dan pengentasan masalah-masalah bidang kesehatan, terutama yang menyangkut lima isu strategis.
Lima isu strategis itu adalah Cakupan Imunisasi, Penurunan Stunting, Pencegahan Penyakit Tidak Menular, Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Neonatus dan Eliminasi TBC.
Mantan Bupati Parigi Moutong inipun bersyukur atas bergulirnya kebijakan Pemerintah Pusat yaitu Program Nusantara Sehat.
Terkait wajib kerja dokter, Gubernur memandang hal ini akan sangat membantu pelayanan pada fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya di daerah terpencil, kepulauan dan perbatasan.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI dalam arahannya memuji Rencana Aksi Daerah (RAD) yang ada di Sulteng.
Menurutnya, RAD Sulteng sangat sejalan dengan kolaborasi pusat dan daerah dalam penguatan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta.
Karena program Indonesia sehat mencakup kesehatan semesta yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional.
Pada Rakerda Kesehatan Sulteng itu juga dilakukan penandatanganan komitmen RAD tentang lima isu strategis bidang pembangunan kesehatan oleh para bupati dan wali kota se Sulteng yang disaksikan Menteri Kesehatan RI dan Gubernur Sulteng. CAL
Komentar