SultengTerkini.Com, PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola didampingi perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Kepala Bappenas, Bupati/Walikota secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Sulteng ditandai dengan pemukulan gong berlangsung di salah satu hotel Jalan Mohammad Hatta, Kota Palu, Senin (8/4/2019).
Dalam sambutannya, Gubernur Longki menjelaskan, sesuai tema Rencana Kerja Pemerintah (RĶP) nasional yaitu Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk Pertumbuhan Berkualitas yang menitikberatkan pada lima agenda prioritas nasional tahun 2020.
Kelima agenda dimaksud yakni pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan, penguatan konektivitas dan pemerataan, peningkatan nilai tambah ekonomi dan kesempatan kerja, pemanfaatan ketahanan pangan, air, energi dan pelestarian lingkungan hidup serta stabilitas pertahanan dan ketahanan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Musrenbang RKPD yang mengambil tema Membangun Kembali Sulawesi Tengah melalui penguatan mutu modal dan infrastruktur yang sejalan dengan prioritas pembangunan daerah sebagaimana tercantum dalam RPJMD Sulteng tahun 2016-2021 yang diarahkan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia, peningkatan daya saing daerah dan peningkatan jaringan infrastruktur.
“Sebagaimana diketahui, tanggal 28 September 2018 telah terjadi bencana yang melanda tiga kabupaten satu kota di Sulteng, dampak kerugian diperkirakan 23 triliun rupiah yang mengakibatkan berbagai target indikator makro maupun mikro dalam RPJMD Sulteng tahun 2016-2021 sulit tercapai, sehingga pemerintah daerah merencanakan untuk merevisi RPJMD tersebut pada tahun ini,” kata Gubernur Longki.
Ia menjelaskan, terkait capaian kinerja pembangunan Provinsi Sulteng tahun 2020 yakni pertumbuhan ekonomi provinsi Sulteng pada tahun 2018 sebesar 6,30% sedikit melambat dari tahun 2017 sebesar 7,14% sebagai konsekuensi adanya bencana alam yang terjadi pada 28 September 2018.
Seiring dengan meningkatnya nilai PDRB, maka PDRB nominal per kapita Provinsi Sulawesi Tengah juga mengalami peningkatan yakni dari Rp45,24 juta pada tahun 2017 menjadi Rp 50,18 juta pada tahun 2018.
Perkembangan laju inflasi tahunan di Kota Palu selama periode tahun 2014-2016 cenderung menurun yakni dari 8,85% pada tahun 2014 menjadi 1,49% pada tahun 2016.
Sedangkan pada tahun 2017 laju inflasi meningkat menjadi 4,33% pada tahun 2018 meningkat menjadi 6,46%.
Tingkat kemiskinan Provinsi Sulawesi Tengah mengalami penurunan yakni dari 14,22% pada tahun 2017 menjadi 13,69% pada tahun 2018 angka tersebut masih berada di atas persentase kemiskinan nasional (9,66%) pada tahun 2018.
Dari sisi ketenagakerjaan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 relatif rendah dibanding TPT nasional sebesar 5,34% TPT Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2018 sebesar 3,4 3% menurun dibanding tahun 2017 sebesar 3,81%.
Ketimpangan pemerataan pendapatan individu yang dilambangkan oleh indeks gini di Sulawesi Tengah mengalami penurunan yakni dari 0,345 poin pada tahun 2017 menjadi 0,317 poin pada tahun 2018.
Dari perspektif indeks pembangunan manusia yang direfleksikan sebagai keberhasilan pembangunan sosial ekonomi indikatornya pun sudah lebih membaik pada tahun sebelumnya yakni meningkat dari 67,47 poin pada tahun 2016 menjadi 68,11 poin pada tahun 2017.
Senada disampaikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melalui Dirjen Kemendagri Eko Subowo memberikan apresiasi kepada Pemerintah Sulawesi Tengah atas penyelenggaraan musrenbang.
Dengan kegiatan itu, maka semua pemangku kepentingan di daerah tersebut dapat melakukan usulan untuk musrenbang di tingkat nasional.
Adapun yang menjadi isu strategis daerah pada tahun 2020 yakni indeks pembangunan manusia, daya saing dan infrastruktur.
Sementara itu, Kepala Bappenas Republik Indonesia yang diwakili Deputi Bidang Pembangunan Manusia Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas Subandi juga menyampaikan beberapa pokok pikiran senada yang telah disampaikan Gubernur Sulteng Longki Djanggola sebagaimana disampaikannya saat memberikan sambutan.
Salah satu diantaranya yakni tingkat pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami peningkatan, stabilitas ekonomi terjaga. Selain itu tingkat pengangguran berhasil diturunkan.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Palu, Bupati Donggala, Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong mempresentasikan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. CAL
Komentar