SultengTerkini.Com, JAKARTA– Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat terdapat 498 jiwa petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia yang tersebar di 24 provinsi.
Dari hasil investigasi, ditemukan gagal jantung menjadi penyebab terbanyak meninggalnya petugas KPPS pasca Pemilu 2019 lalu. Dalam hal ini, Kemenkes menegaskan tidak ada korban meninggal pada pelaksanaan Pemilu 2019 yang disebabkan oleh kelelahan.
“Kelelahan tersebut sebagai pemicu penyakit yang diderita petugas Pemilu itu menjadi parah dan menyebabkan kematian,” demikian dikutip dari laman resmi Kemenkes.
Berikut daftar provinsi serta penyebab kematian petugas KPPS yang dihimpun detikHealth.
Berdasarkan provinsi:
– DKI Jakarta 18 jiwa
– Jawa Barat 177 Jiwa
– Jawa Tengah 44 jiwa
– Jawa Timur 82 jiwa
– Yogyakarta 10 jiwa
– Banten 29 jiwa
– Bali 2 jiwa
– Kalimantan Tengah 6 jiwa
– Kalimantan Timur 6 jiwa
– Kalimantan Barat 26 jiwa
– Kalimantan Selatan 8 jiwa
– Sumatera Barat 1 jiwa
– Sumatera Selatan 25 jiwa
– Lampung 23 jiwa
– Jambi 6 jiwa
– NTB 7 jiwa
– Sulawesi Utara 2 jiwa
– Sulawesi Tenggara 6 jiwa
– Gorontalo tidak ada
– Maluku Utara tidak ada
– Maluku 2 jiwa
– Bengkulu 7 jiwa
– Kepulauan Riau 4 jiwa
– Riau 7 jiwa
Lokasi meninggal:
– Di rumah sakit 61 jiwa
– Di luar rumah sakit 61 jiwa
– Masih dalam proses pendataan 342 jiwa
Kelompok usia:
– < 19 tahun 12 jiwa
– 20-29 tahun 9 jiwa
– 30-39 tahun 22 jiwa
– 40-49 tahun 44 jiwa
– 50-59 tahun 61 jiwa
– 60-69 tahun 26 jiwa
– > 70 tahun 11 jiwa
Penyebab meninggal:
– Gagal jantung 48 kasus
– Stroke 24 kasus
– Infark myokadr 18 kasus
– Koma hepatikum 7 kasus
– Gagal napas 9 kasus
– Hipertensi 3 kasus
– Meningitis 3 kasus
– Sepsis 6 kasus
– Asma 12 kasus
– Diabetes melitus 5 kasus
– Gagal ginjal 8 kasus
– TBC (Tuberkulosis) 9 kasus
– Kegagalan multiorgan 8 kasus
– Kecelakaan 15 kasus
– Sebanyak 323 kasus kematian petugas KPPS belum teridentifikasi penyebabnya karena data belum lengkap.
(sumber: detik.com)
Komentar