SultengTerkini.Com, JAKARTA– Jumlah kasus kematian akibat Virus Corona di negara-negara kawasan Eropa mencapai 120.140 jiwa pada Sabtu (25/4). Kasus kematian mayoritas terjadi di Italia, Spanyol, Prancis, dan Inggris.
Mengutip AFP, kasus kematian tertinggi di Eropa terjadi di Italia mencapai 25.969 jiwa, diikuti Spanyol 22.902 jiwa, Prancis 22.245 jiwa, dan Inggris 19.506 jiwa.
Tingginya kasus kematian membuat Eropa menjadi benua yang paling terpukul dengan pandemi corona. Secara keseluruhan jumlah kasus positif virus corona di Eropa mencapai 1.344.172 kasus.
Sementara di dunia, setidaknya ada 2,82 juta kasus positif virus corona sampai hari ini. Dari jumlah itu, sebanyak 798.114 orang sembuh dan 197.667 orang meninggal dunia.
Artinya, sekitar 60 persen dari total kasus kematian corona di dunia terjadi di Benua Biru. Sedangkan AS, negara dengan kasus positif terbanyak di dunia mencapai 905.333 kasus, dengan 51.949 kasus kematian.
Bersamaan dengan tingginya kasus positif dan kematian di Eropa, para pemimpin negara di kawasan tersebut akan menggalang dana penanganan corona mencapai 1 triliun euro atau sekitar Rp16.500 triliun (asumsi kurs Rp16.500 per euro).
Sebelumnya, para pemimpin negara Eropa telah menyepakati paket stimulus ekonomi dengan anggaran mencapai 500 miliar euro atau Rp8.250 triliun. Anggaran itu akan digunakan untuk membantu perusahaan agar tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawan.
Sementara itu, Asosiasi Dokter Italia menyampaikan sedikitnya 150 dokter meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona di negara tersebut. Mereka yang meninggal merupakan tenaga medis yang terkena paparan langsung saat menangani pasien positif covid-19.
Berdasarkan data Asosiasi Dokter Italia, kematian tenaga kesehatan menyumbang angka 10 persen dari total kasus pasien meninggal akibat covid-19.
“Di Italia, setidaknya 150 dokter telah meninggal setelah tertular virus corona,” bunyi pernyataan perwakilan Asosiasi Dokter Italia, dilansir dari CNN, Jumat (24/4).
(sumber: cnnindonesia.com)