Lima Fakta Masker Kain untuk Cegah Penularan Corona di Era New Normal

LIMA fakta masker kain untuk cegah penularan Corona di era new normal. (Foto: ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)

SultengTerkini.Com, JAKARTA– Menggunakan masker menjadi satu syarat wajib untuk menjalani ‘new normal’ di tengah pandemi Virus Corona saat ini. Seperti yang dianjurkan pemerintah, masker kain dipilih untuk mencegah terjadinya penyebaran virus yang mungkin ada di sekitar kita.

Bahan yang digunakan untuk membuat masker kain pun beragam. Meski begitu, ada beberapa fakta yang harus kamu ketahui agar perlindungan dari masker kain ini jadi lebih maksimal yang telah dirangkum detikcom.

1. Bisa dipakai berulang-ulang

Satu kelebihan masker kain yang beda dari masker lainnya adalah bisa digunakan berulang-ulang. Tapi, jangan lupa untuk sering-sering membersihkannya dengan cara mencucinya dengan detergen.

2. Dianjurkan WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyarankan untuk memakai masker jika beraktivitas di luar. Sebelumnya mereka menyarankan penggunaan masker kain untuk mengatasi kelangkaan masker yang sempat terjadi.

“Kami bisa melihat situasi pemakaian masker, yang dibuat sendiri di rumah atau masker kain, di tingkat komunitas dapat membantu respons keseluruhan terkait penyakit ini,” jelas salah seorang direktur eksekutif WHO, Dr Michael Ryan.

3. Bahan kain lap lebih efektif

Seperti yang diketahui, banyak jenis kain yang bisa digunakan sebagai masker kain. Mulai dari katun, scuba, linen, kain lap, atau sarung bantal.

Namun riset di Inggris oleh Davies A dan rekan-rekannya dalam jurnal Disaster Med Public Health Preparedness menilai penggunaan masker kain berbahan kain lap paling efektif menyaring partikel berukuran 0,02 mikron yaitu sebanyak 73 persen.

4. Minimal tiga lapis

Tak hanya WHO, penggunaan masker kain juga disarankan sebagai pilihan alternatif oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Tetapi, harus diingat jika menggunakan masker kain jumlah lapisannya harus minimal 3 lapis.

“Masker ini dapat terbuat dari kain minimal tiga lapis yang dapat digunakan oleh masyarakat, dan apabila mulai basah bisa diganti,” kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito.

5. Masih bisa ditembus aerosol

Meskipun penggunaan masker kain sudah dianjurkan pemerintah karena bisa menangkal hingga 70 persen partikel, ada satu kelemahan yang dimilikinya. Menurut ahli paru dari RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan, SpP, masker kain tetap bisa ditembus aerosol.

“Efektivitas filtrasinya pada partikel dengan ukuran 3 mikron bisa 10-60 persen tersaring atau dicegah. Tentu saja karena masker kain tetap ada kebocoran dan keuntungannya masker ini dapat dipakai berulang tapi perlu dicuci,” jelas dr Erlina.

Jadi, walaupun pakai masker kain, harus tetap jaga jarak dengan orang-orang yang ada di sekitar ya.

(sumber: detik.com)