SultengTerkini.Com, PALU– Rencana kegiatan Perkemahan Pemuda Advent se Indonesia Timur di lokasi Eks STQ Jabal Nur Kota Palu, Sulawesi Tengah pada 27 Juni 2017 mendapat penolakan keras dari sejumlah elemen masyarakat setempat.
Adalah Forum Umat Islam (FUI) Sulawesi Tengah secara tegas menolak kegiatan itu dihelat di Kota Palu.
Pihaknya sejak sebulan lalu sudah menyikapi rencana kegiatan itu, namun Gubernur Sulteng Longki Djanggola belum memberikan jawaban atas penolakan dari masyarakat.
“Kami menolak secara keseluruhan kegiatan itu berlangsung di Kota Palu,” kata Ketua Presedium FUI Sulteng Ustaz Hartono M Yasin Anda saat dihubungi SultengTerkini.Com di Palu, Sabtu (17/6/2017).
Namun menurut Ustaz Hartono, jika kegiatan itu masih tetap dipaksakan digelar di Sulteng, maka pihaknya meminta kepada Gubernur Longki agar memindahkan lokasinya dari eks STQ Jabal Nur Jalan Soekarno Hatta.
“Kalau masih dipaksakan (digelar) di Sulteng, pindahkan tempatnya, jangan di STQ! karena sejarahnya itu ada,” tegas Ustaz Hartono.
Selain tempatnya digelar di lokasi yang pernah berlangsung perhelatan MTQ Tingkat Nasional, alasan perpindahan tempat dari STQ itu juga karena kegiatannya digelar bertepatan dengan suasana Lebaran.
Apalagi katanya, masih teringat bagaimana warga muslim di Tolikara, Papua diganggu oleh sekelompok orang ketika mereka mau Salat Id.
“Ini sama dengan memancing dan memicu kembali memori umat Islam tentang masa-masa lalu dan sejarah yang kelam,” katanya.
FUI Sulteng juga menyayangkan Gubernur Longki yang hingga kini belum mengambil sikap terkait protes dan penolakan keras dari berbagai kalangan masyarakat di wilayahnya, termasuk tanggapan dari netizen di media sosial terhadap kegiatan tersebut.
Menurutnya, tuntutan penolakan tersebut bukan kali pertama ini dilakukan oleh FUI Sulteng.
Sebelumnya, kata dia, pihak FUI Sulteng bersama elemen masyarakat lainnya juga menolak dengan tegas kegiatan konser Kotak dalam ajang Sulteng Expo yang digelar di halaman Masjid Agung Darussalam, namun ternyata kegiatannya tetap dilangsungkan.
“Kita umat Islam melihat juga heran dengan pak Gubernur, ini ada apa, kok kegiatan seperti ini tidak peka dengan tuntutan umat Islam?,” katanya.
Selain FUI Sulteng, aksi penolakan juga disuarakan dengan lantang oleh komponen masyarakat Kelurahan Talise, dimana tempat kegiatan perkemahan Advent itu akan dilangsungkan.
Selanjutnya, kata Ustaz Hartono, FUI Sulteng tetap menggalang dengan berbagai elemen masyarakat untuk ikut bersama-sama menolak kegiatan tersebut.
Sementara itu, Gubernur Sulteng Longki Djanggola yang dimintai tanggapannya terkait masalah itu belum memberikan jawaban. CAL
Komentar