Wagub Sulteng: Pangkalan Elpiji yang Nakal akan Ditindak

WAKIL Gubernur Sulawesi Tengah, Rusli Dg Palabbi secara resmi membuka High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah bertempat di ruang pertemuan sebuah hotel, Selasa (15/12/2020).

SultengTerkini.Com, PALU– Pemerintah Provinsi (pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Wakil Gubernur (wagub) Rusli Dg Palabbi secara resmi membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bertempat di ruang pertemuan sebuah hotel, Selasa (15/12/2020).

Dalam sambutan gubernur yang dibacakan Wagub Sulteng menjelaskan, HLM-TPID dalam antisipasi inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)  sekaligus evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan TPID-Sulteng untuk tahun 2020 dengan mengangkat tema’’Antisipasi Potensi Inflasi Menjelang Hari Natal Tahun  Baru dan Fenomena Lanina di Sulawesi Tengah’’.

Hal tersebut menurut wagub perlu menjadi perhatian, terutama di tengah bencana non alam, Covid-19 yang dampaknya sangat terasa terhadap pertumbuhan ekonomi, pemutusan hubungan kerja, menurunnya daya beli masyarakat.

Disisi lain naiknya harga tiket pesawat garuda dan lion air, adanya penjualan elpiji tiga kilogram (kg) di atas harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan pemerintah.

Karena itu fungsi pengawasan terhadap jalur distribusi elpiji tiga kg perlu dimaksimalkan, sehingga sesuai dengan peruntukannya kepada masyarakat miskin.

“Sehubungan dengan hal tersebut, jika ada agen atau pangkalan yang nakal ditemukan dilapangan agar ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegas wagub.

Selaku ketua TPID Sulteng wagub berharap kepada masing-masing organisasi perangkat daerah sebagai anggota TPID agar berkontribusi dalam rangka pengendalian inflasi dengan memahami tugas fungsinya.

Karena katanya, kalau semua dikolaborasikan dalam bentuk kerja sama yang baik, maka inflasi bisa terjaga dengan memperhatikan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi evektif.

Dia menambahkan, menjelang Natal dan Tahun Baru diharapkan TPID Sulteng tetap melakukan pemantauan terhadap ketersediaan stok kebutuhan pokok masyarakat, kelancaran distribusi, dan keterjangkauan harga.

Demikian pula kepada Pertamina agar kebutuhan bahan bakar dan elpiji tiga kg untuk masyarakat dapat terpenuhi selama perayaan Natal dan Tahun Baru.

Pertemuan ini sekaligus merupakan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan tim pengendalian inflasi 2020.

“Disadari bahwa banyak kegiatan TPID yang tidak bisa kita laksanakan secara maksimal sebagai dampak dari Covid-19. Namun inflasi masih bisa dikendalikan dengan berbagai upaya, sehingga bisa ditekan. Sampai pada bulan November 2020 inflasi kita berada pada angka 2,20 % (yoy), ini perlu dijaga dengan penguatan program pengendalian inflasi itu sendiri,” tutur wagub.

Adapun maksud dilaksanakannya kegiatan yang diikuti 50 orang itu untuk menyamakan persepsi, evaluasi dengan tujuan sinkronisasi antara OPD terkait inflasi daerah, pengambilan langkah ekonomi di tengah pandemi Covid-19, sharing informasi dan sebagainya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Abdul Majid Ikram dalam sambutannya menyampaikan kegiatan dimaksudkan sebagai upaya pengendalian inflasi.

Dia mengatakan, pada tahun 2021 akan terjadi tantangan inflasi yang lebih berat, pasca dilakukannya vaksinasi Covid-19 yang akan menimbulkan pemulihan ekonomi dan meningkatkan kunjungan baik di tempat wisata maupun pusat perbelanjaan.

Dia berharap TPID dapat bekerja maksimal guna memenuhi keterjangkauan harga, kecukupan pasokan, kelancaran pasokan dan kecukupan produksi sebagaimana pesan dari Presiden Joko Widodo.

“Saya berharap semua anggota tim pengendalian inflasi untuk terus meningkatkan koordinasi dan bekerjasama antar anggota tim serta terus mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dan mencari solusi untuk mengatasi permasalahan terkait dengan pengendalian laju pertumbuhan inflasi,” pungkasnya. CAL