PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura secara resmi mengukuhkan pengurus Asosiasi Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganeraan Sulawesi Tengah (ADPPKn) Sulteng di Aula Pogombo, Kota Palu, Rabu (18/8/2021).
Pengukuhan pengurus ADPPKn itu ditandai dengan penyerahan pataka, simbol Garuda Pancasila serta penandatanganan pakta integritas dan kerjasama.
Adapun susunan pengurus ADPPKn sesuai SK pelantikan pengurus Nomor 001/ADPPKn/SK/18-VIII/2021 sebagai pelindung yakni Gubernur Sulteng, Mulyono, Anwar Hafid, Supratman Andi Agtas, Alimuddin Paada, dan Imran Lajadi.
Sebagai penasehat organisasi yakni Ketua Aptisi Sulteng, Juraid dan Alijennah.
Sementara pengurus harian adalah Ketua Umum Endah Wahyuningsih Asih, Sekretaris Umum Andi Dewi Primayanti, dan Bendahara Umum Nurhayati, serta pengurus di masing-masing bidang.
Ketua Umum Endah Wahyuningsih Asih dalam laporannya menyampaikan pelantikan merupakan amanah yang membanggakan dan penghormatan.
Untuk itu dengan semangat tulus akan menyukseskan program yang telah tertuang dalam rencana jangka pendek dan panjang.
Dia menuturkan, kesuksesan program akan tercapai melalui good teem work atau kebersamaan dari pengurus ADPPKn Sulteng, lembaga terkait khususnya pemerintah dan perguruan tinggi.
Sementara itu, Gubernur Rusdy Mastura selaku pribadi dan atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengucapkan selamat kepada bapak/ibu dosen yang telah dikukuhkan dalam asosiasi.
Harapannya kata dia, agar para pengurus dapat bersinergi dan memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu pengajaran mata kuliah pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, serta bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat.
Menurut gubernur, Pancasila merupakan ideologi tunggal Bangsa Indonesia. Untuk itu melalui lokakarya, dirinya memberikan apresiasi dan berharap dapat menghasilkan terobosan-terobosan bagi pembelajaran dan pengajaran mata kuliah pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, supaya lebih aktual serta mengena dengan kebutuhan zaman.
Dia menuturkan, dengan metode kuliah virtual di masa pandemi merupakan tantangan bagi bapak/ibu dosen untuk mengembangkan metode yang kreatif dan efektif supaya kegiatan kuliah tidak terkesan hanya mengejar target SKS dan kelulusan saja, tanpa diikuti penanaman nilai-nilai Pancasila itu sendiri ke dalam diri mahasiswa. “Untuk itu, mari kita jadikan momentum ini untuk meningkatkan penghayatan dan praktek nilai-nilai Pancasila dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tutur Gubernur Rusdy Mastura. CAL
Komentar