Pangan Jadi Fokus Utama Pemkot Palu Dalam Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi

-Utama-
oleh

PALU– Wakil Wali Kota (Wawali) Palu, dr Reny A Lamadjido menghadiri Rapat Koordinasi Daerah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di sebuah hotel Jalan Zebra, Kamis (4/11/2021).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (pemkot) Palu bersama Bank Indonesia tersebut mengangkat tema “Mitigasi Potensi Inflasi Akibat Pelonggaran PPKM dan Hari Raya Natal serta Tahun Baru 2022”.

Dalam arahannya, wawali mengatakan, pemberlakuan PPKM dalam pengendalian Covid-19 tidak dapat dipungkiri mempengaruhi dinamika aktivitas konsumsi masyarakat.

“Namun dengan usaha dan kerjasama kita semua, saat ini Kota Palu sudah berada pada PPKM Level 2. Kita wajib bersyukur meskipun kita masih menghadapi ketidakpastian, perekonomian kita semakin membaik dengan tetap harus menjaga kewaspadaan,” ujarnya.

Dalam pemulihan ekonomi Kota Palu katanya, pangan menjadi fokus utama. Karena kata dia, pangan memiliki peran penting dalam penyelamatan sektor UMKM yang notabene sangat terdampak akibat kebijakan PPKM.

Menurutnya, Pemkot Palu tengah menggelontorkan berbagai program stimulus bagi masyarakat termasuk UMKM yaitu dalam bentuk penguatan UMKM dan inkubator bisnis berbasis digital yang diharapkan mampu menjadi strategi baru mempercepat pemulihan ekonomi daerah.

“Berdasarkan data statistik, sebelum penerapan PPKM (Juli 2021) laju inflasi Kota Palu sebesar 0,11%, keadaan ini terjadi karena daya beli masyarakat yang menurun sejak pemberlakuan Work From Home,” ungkapnya.

Saat pemberlakuan PPKM, katanya laju inflasi kian melandai, terlihat pada September 2021 dimana laju inflasi mengalami deflasi sebesar 0,01% yang merupakan deflasi terendah, baik di kawasan Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) maupun secara nasional.

“Kondisi ini menunjukkan anomali pada dampak PPKM, sebab inflasi Kota Palu pada Januari-September berada pada angka 1,12% yang menunjukkan inflasi yang wajar,” katanya.

Oleh karena itu, deflasi perlu segera diatasi, sebab penurunan harga akan mengakibatkan menurunnya upah pekerja yang pada akhirnya berpengaruh pada daya beli masyarakat. Turut hadir dalam kegiatan itu yakni Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dr Husaema, Ketua TP-PKK Kota Palu Diah Puspita, serta para pimpinan organisasi perangkat daerah setempat. HAL

Komentar