PALU– Pihak Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Palu di Sulawesi Tengah menginginkan bangunan Masjid Arqam Baburrahman atau dikenal masjid terapung tetap utuh tanpa dibongkar maupun direnovasi.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palu, Farid Yotolembah mengatakan bahwa masjid tersebut merupakan salah satu bangunan yang menjadi saksi bisu terjadinya bencana alam tsunami di wilayahnya pada 28 September 2018 lalu.
“Ini menjadi salah satu wisata religi, dimana masjid tersebut pernah diterjang tsunami. Sehingga dari situ warga yang berkunjung bisa mengabadikan situs bersejarah tersebut,” ungkap Farid saat ditemui jurnalis media ini, Senin (23/5/2022).
Dia mengatakan, rencana Dinas Pariwisata Kota Palu akan membangun masjid terapung yang permanen di sebelah Masjid Arqam Babu Rahman.
“Kalau rencana kami mau mengusulkan untuk bangun masjid yang sama di daerah tersebut, cuma itu tergantung kebijakan walikota,” ucapnya.
Menurutnya, alasan usulan pembangunan masjid terapung di lokasi yang sama karena dulu sepanjang Pantai Talise merupakan pusat kuliner di Kota Palu.
Sehingga pihaknya berinisiatif untuk menata kembali dan menghidupkan gairah masyarakat untuk berjualan kembali. Disamping itu kata dia, setiap Jumat pihaknya selalu turut andil membersihkan sepanjang bibir pantai untuk Piala Adipura 2023. Selain itu juga rencananya ditanami bakau di beberapa lokasi tertentu. ZEN
Komentar