PALU– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (PKwBI) Sulawesi Tengah mendorong masyarakat di provinsi itu lebih mengoptimalkan transaksi pembayaran non tunai dengan memanfaatkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Layanan transaksi non tunai lebih cepat, mudah dan aman sehingga kami mendorong penggunaannya,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat saat peluncuran program Serambi di Palu, Selasa (28/3/2023).
Menurut BI, layanan transaksi QRIS sebagai salah satu bentuk pencegahan peredaran uang palsu di tengah masyarakat, sekaligus untuk keamanan transaksi jual beli.
BI juga terus berupaya memperluas kepesertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat, serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah.
Selain itu, BI juga menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai. BI memastikan ketersediaan dan keandalan sistem dan layanan kritikal untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan secara tunai dan non tunai.
“Termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran,” ujarnya.
Dia juga mengajak masyarakat berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D (dilihat, diraba dan diterawang).
“Belanja bijak diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan atau tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, serta tidak menimbun pembelian, belanja produk dalam negeri khususnya produk UMKM, mengalokasikan dana secara tepat berhemat dan menabung,” ucapnya.
Dia menambahkan, di momen Ramadan dan menjelang Idul Fitri BI Sulteng menyiapkan uang tunai sebesar Rp1,72 triliun, naik sekitar 40 persen dari realisasi tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp1,23 triliun. ARA
Komentar