BEIRUT– Kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon, mengklaim telah menargetkan tentara Israel dalam rentetan serangan terbaru di perbatasan kedua negara. Hizbullah menyebut kelompoknya menyerang tentara Israel dengan menggunakan drone, artileri dan rudal pada Senin (20/11) waktu setempat.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (21/11/2023), perbatasan antara Lebanon dan Israel menjadi lokasi serangan lintas perbatasan setiap harinya sejak perang berkecamuk antara Tel Aviv dan Hamas pada 7 Oktober lalu, saat militan bersenjata Hamas secara mengejutkan menyerang Israel bagian selatan.
Hizbullah dalam pernyataannya menyebut para petempurnya menargetkan tentara Israel di sebelah barat Kiryat Shmona, Israel bagian utara, ‘dengan tiga drone tempur’. Disebutkan juga bahwa para petempur Hizbullah menargetkan pasukan Israel di area yang sama dengan tembakan artileri.
Dalam pernyataannya, Hizbullah mengklaim serangan-serangan tersebut merupakan ‘serangan yang mengenai langsung’ target-targetnya.
Hizbullah, dalam pernyataan pada Senin (20/11) waktu setempat, menyebut pihaknya meluncurkan ‘rudal-rudal Burkan’ terhadap sebuah barak militer Israel.
Secara terpisah, militer Israel melaporkan bahwa ‘tiga UAV (drone) teridentifikasi menyerang di dekat’ sebuah pos militernya, tanpa disebutkan lebih jelas lokasinya. Hanya disebutkan oleh militer Israel bahwa ‘tidak ada laporan korban luka’ akibat serangan itu.
“Sebanyak 25 peluncuran teridentifikasi dari Lebanon menuju ke beberapa lokasi yang berdekatan dengan perbatasan,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.
Dilaporkan juga oleh militer Israel bahwa sistem pertahanan udaranya berhasil ‘mencegat sejumlah peluncuran dan sisanya jatuh di area-area terbuka’.
(sumber: detik.com)
Komentar