PALESTINA– Seorang remaja Palestina yang baru bebas setelah disandera Israel, Mohammed Nazza, mengaku dipukuli pasukan militer Negeri Zionis itu saat mendekam di penjara.
Nazza, remaja yang berasal dari Jenin, Tepi Barat, mengatakan lengan dan jarinya patah usai penjaga penjara Israel memukulinya di dalam bui pada pekan lalu. Saat ditemui di Jenin, lengan Nazza tampak dibalut dengan perban.
“Mereka [penjaga Israel] tak memberi apa pun. Lengan saya patah, saya tak bisa menggerakkan jari,” kata Nazza kepada Al Jazeera, Selasa (28/11/2023).
Selain itu, Nazza menceritakan kondisi di penjara Negev, Israel. Ia menyebut situasi para tahanan Palestina “buruk.”
Penjara itu, kata dia, memang terkenal memperlakukan tahanan Palestina dengan tidak manusiawi.
“Orang-orang tua tergelak di lantai, mereka menginjaknya. Saya masih muda, saya bisa menerimanya, tapi bagaimana dengan mereka?” ujar Nazza.
Ibu Nazza menangis mendengar cerita sang buah hati. Saat di penjara, ibunya tak tahu apa-apa soal kondisi anak laki-lakinya itu.
“Tak ada panggilan telepon, tak ada kunjungan, tak ada apa pun,” ucap sang ibu.
Pilihan Redaksi
Alasan Gencatan Senjata Israel Hamas di Jalur Gaza Diperpanjang
Israel Bakal Gempur Habis-habisan Lagi Gaza Usai Gencatan Senjata
Yordania Minta Israel Dihukum Atas Agresi Brutal di Jalur Gaza
Mohammed Nazza merupakan salah satu orang yang dibebaskan ketika militer Israel dan kelompok Hamas sepakat untuk gencatan senjata yang mulai berlaku pada Jumat (24/11) lalu.
Gencatan senjata mulanya berlangsung pada 24 hingga 27 November. Kemudian jeda kemanusiaan ini diperpanjang hingga 29 November mendatang.
Saat gencatan senjata hingga hari ini, Israel membebaskan 150 tahanan Palestina, sementara Hamas melepaskan 50 sandera.
Di fase kedua gencatan senjata, Hamas rencananya akan membebaskan 20 sandera, sementara Israel 60 tahanan Palestina.
Kesepakatan gencatan senjata ini muncul usai nyaris dua bulan Israel menggempur Palestina. Selama agresi, mereka menyerang warga dan objek sipil.
Imbas agresi Israel sejak 7 Oktober lalu, lebih dari 14.800 warga di Palestina tewas.
Selama gencatan senjata Israel juga masih menyerang Gaza dan Tepi Barat. Padahal, di dalam kesepakatan, terdapat poin jeda pertempuran selama gencatan senjata berlangsung.
(sumber: cnnindonesia.com)
Komentar