SultengTerkini.Com, PALU– Ratusan warga dari berbagai elemen masyarakat antusias mengikuti seminar nasional kebangsaan yang digelar pimpinan Fraksi Partai Hanura Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI di salah satu hotel di Jalan Cumi-cumi Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (13/11/2017).
Seminar bertema Memperteguh Pancasila sebagai Ideologi, Sumber Hukum dan Jati Diri Bangsa dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara itu menghadirkan sejumlah narasumber yaitu Sarifuddin Sudding (Sekretaris Jenderal DPP Hanura), Joni Rolindrawan (anggota DPR RI Fraksi Hanura), Zainal Abidin (Rektor IAIN Palu) dan AKBP Mujianto (Kapolres Palu).
Sarifuddin Sudding mengatakan, seminar kebangsaan di Kota Palu ini merupakan kegiatan reses terakhirnya di Sulteng, dimana sebelumnya sudah dilakukan di Sausu (Kabupaten Parigi Moutong), Kulawi (Kabupaten Sigi), Sirenja (Kabupaten Donggala).
“Masa reses ini saya manfaatkan bertemu dengan warga dan setiap kali saya turun ke masyarakat reses, saya minta lewat Kapolri dan kapolda agar kapolres dimana daerah saya datangi, bisa hadir,” kata Sarifuddin Sudding.
Tujuannya menurut Sarifuddin, untuk mengetahui perkembangan yang terjadi di tengah-tengah warga berkaitan dengan tugas dan fungsi kepolisian untuk melindungi, melayani, mengayomi masyarakat dalam konteks penegakan hukum.
Ia mengatakan, Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa sedapat mungkin terinternalisasi dalam kehidupan seari-hari sebagai anak bangsa.
Begitupula dengan UUD 1945 sebagai konstitusi negara juga dapat dipahami suatu anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Untuk itu mari kita jaga rasa persatuan dan kesatuan serta keutuhan NKRI yang kita cintai ini,” kata anggota Komisi III DPR RI asal Daerah Pemilihan Sulteng itu.
Ia mengatakan, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multikulturalis dan majemuk, karena bangsa ini tidak didirikan oleh satu golongan, suku, dan agama saja, tetapi semuanya ikut terlibat.
“Oleh karenanya kemajemukan ini harus kita jaga bersama,” tutur Sarifuddin Sudding.
Ia berharap kepada generasi muda khususnya yang juga memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan NKRI dan menghindari perilaku-perilaku yang dapat mengancam keutuhan bangsa seperti narkoba, terorisme dan kejahatan lainnya.
Sementara itu sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Sulawesi Tengah, Hadianto Rasyid dalam sambutannya mengatakan, Pancasila sebagai ideologi bangsa merupakan suatu keputusan mutlak yang telah digagas oleh pendiri bangsa ini sebagai pedoman dalam membangun negara Indonesia.
Ia berharap, kegiatan seminar ini dapat mengingatkan kepada semua warga bahwa perjuangan belum berakhir karena tantangan sebagai anak bangsa dalam melanjutkan perjuangan atau kemerdekaan yang telah diberikan, masih begitu panjang.
“Acara ini jangan dijadikan seremonial belaka, ajang untuk ramai-ramai, tetapi bagaimana kegiatan ini ditetapkan dalam hati bahwa negara ini harus diwujudkan sebagai Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur atau negeri subur yang makmur, adil, dan aman,” kata mantan Anggota DPRD Sulteng itu.
DPD LASMURA SULTENG TERBENTUK
Sementara itu, dalam tempat yang sama atau usai seminar kebangsaan, dilanjutkan dengan acara deklarasi pembentukan DPD Laskar Muda Hanura atau Lasmura Provinsi Sulteng yang diketuai Helmi Aljufri.
Deklarasi itu dihadiri Ketua Umum DPP Lasmura Muhammad Guntur, dan disaksikan sejumlah petinggi DPP Partai Hanura seperti Sekretaris Jenderal Sarifuddin Sudding dan Dewan Pembina sekaligus Ketua Bappilu DPP Marsekal TNI (Purn) Daryatmo.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP Lasmura, Muhammad Guntur mengatakan, Lasmura sudah terbentuk sejak tujuh bulan lalu dan selama kurun waktu itu saat ini telah berdiri sekitar 30 DPD Lasmura di Indonesia.
“Hari ini Sulteng masuk ke provinsi ke 30, dan saat ini tinggal empat daerah (yang belum terbentuk) yaitu Sumatera Barat, Riau, Jawa Timur dan Yogyakarta. Mudah-mudahan dalam satu bulan kedepan seluruh provinsi di Indonesia sudah ada perwakilan Lasmura,” kata Guntur.
Ia menjelaskan, Lasmura saat ini juga telah memiliki koperasi, institut dan bahkan lembaga bantuan hukum.
Menurutnya, koperasi itu sengaja didirikan untuk membantu finansial Lasmura.
“Kita tidak pernah bergantung sama DPP Hanura. Sampai detik ini Lasmura tidak pernah menerima seperakpun dana dari DPP Hanura. Kita ingin berdikari melalui usaha seperti pembentukan koperasi Lasmura,” katanya.
Ia menuturkan, puluhan DPD Lasmura yang sudah berdiri itu, saat ini 50 % DPCnya sudah terbentuk di wilayah setempat dan khusus di Sulteng, DPC Lasmura telah terbentuk sebanyak 10 DPC.
“Ini sesuatu yang luar biasa. Saya berharap dengan terbentuknya Lasmura di Indonesia bisa berdampak pada raihan suara sehingga bisa memenangkan pemilihan legislatif pada tahun 2019 mendatang,” tegasnya optimis.
Sementara itu, Ketua DPD Hanura Sulteng, Hadianto Rasyid berharap pembentukan Lasmura di wilayahnya bukan hanya menjadi pengisi atau hiasan semata, tetapi mari jadikan Lasmura ini sebagai kaki tangan partai untuk mendekatkan dirinya kepada para pemuda-pemuda sekarang.
Sebab menurutnya, jangan nanti setelah terbentuk Lasmura, malah kebingungan bagaimana menggerakkan salah satu kaki tangan organisasi sayap Hanura tersebut.
“Ingat! partai yang kita cintai ini pada awalnya dibentuk berdasarkan kemandirian dan sampai dengan detik ini pun kemandirian itu masih kita pegang,” tutur mantan Calon Wali Kota Palu itu. CAL/SAH
Komentar