SultengTerkini.Com, PALU– Kepolisian Resor Palu, Sulawesi Tengah menyatakan akan mengusut tuntas kasus dugaan keracunan makanan yang dialami ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terpadu (IT) Al Fahmi di sekolahnya Jalan Gelatik, Kecamatan Palu Selatan.
Pihak Polres Palu segera turun tangan merespon kasus keracunan makanan yang menimpa ratusan siswa tersebut dengan mulai memanggil pihak terkait untuk dimintai keterangan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Palu, AKP KS Holmes Saragi mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan saksi sebanyak lima orang yakni dua orang sebagai juru masak, satu kepala gudang katering, satu orang staf UKS, dan satu orang bendahara sekolah.
Selain memeriksa saksi, polisi juga saat ini masih menunggu pemeriksaan hasil laboratorium dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Palu.
Hal itu penting untuk mendapat hasil yang lebih akurat dan memastikan mengenai zat apa yang terkandung dalam makanan itu, sehingga menyebabkan keracunan tersebut.
Terkait kasus keracunan makanan itu, Kasat Reskrim bersama dan Kasat Intelkam AKP Syahrul Alamsyah menghadiri rapat koordinasi di kantor Perwakilan Ombudsman Sulawesi Tengah, Jalan RA Kartini, Rabu (6/12/2017).
Dalam rapat koordinasi itu, juga dihadiri sejumlah instansi diantaranya BPOM, Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah Sulteng, Dinas Kesehatan Palu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Palu, BPJS, Yayasan SD IT Al Fahmi, Komite SD IT Al Fahmi dan Kepala Sekolah SD IT Al Fahmi.
Dimana dalam kasus keracunan makanan yang mengakibatkan ratusan siswa menjadi korbannya saat ini masih ada yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Palu.
Ia menuturkan, dilihat begitu banyak korban keracunan itu merupakan pembelajaran bagi semua, khususnya para orang tua dalam memilih dan memberikan makanan yang baik dan sehat terhadap anak-anaknya. “Kami dari pihak kepolisian akan mengusut tuntas kasus tersebut,” tegas mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Poso itu.
Sebelumnya diberitakan, pihak BPOM Kota Palu saat ini masih memeriksa sampel makanan dugaan keracunan yang dialami ratusan siswa SD dan SMP IT Al Fahmi.
Kepala BPOM Palu, Safriansyah, Selasa (5/12/2017) mengatakan, setelah menerima sampel makanan dugaan keracunan pada Senin kemarin sekira pukul 18.00 Wita, pihaknya langsung bekerja untuk menyelamatkan bakterinya jangan sampai mati.
“Sebab kalau (bakteri) mati, maka tidak terdeteksi lagi,” kata Safriansyah.
Menurut Safriansyah, dilihat dari gejala-gejala itu, penyebab keracunan adalah cemaran kuman atau bakteri yang ada dalam makanan.
Saat ini katanya, masih dalam proses pengujian sampel dan hasilnya itu membutuhkan waktu yang lama sekitar satu sampai dua Minggu karena memang menunggu masa inkubasi pertumbuhan bakterinya itu, sehingga belum bisa disimpulkan.
Ratusan siswa SD dan SMP IT Al Fahmi terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan lantaran diduga kuat keracunan setelah mengonsumsi nasi goreng yang diberikan oleh pihak sekolahnya pada Senin (4/12/2017).
Keracunan ini berawal saat ratusan siswa SD dan SMP Al Fahmi mengonsumsi makanan berupa nasi goreng usai mengikuti ujian di sekolahnya.
Tercatat ada sekitar tujuh rumah sakit yang menjadi tempat perawatan siswa yang mengalami keracunan tersebut seperti RS Wirabuana, Budi Agung, Bala Keselamatan, Bhayangkara, Undata, dan Anutapura. CAL
Komentar