Hilirisasi Nikel IMIP Terbukti Bantu Turunkan Kemiskinan Morowali

-Morowali, Utama-
oleh

PALU- Hilirisasi nikel di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah yang dijalankan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terbukti membantu menurunkan angka kemiskinan di daerah ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Morowali mencatat penurunan angka kemiskinan yang sangat signifikan dalam tiga tahun terakhir.

Berdasarkan data BPS Kabupaten Morowali, pada tahun 2020, angka kemiskinan di Kabupaten Morowali naik dari 13,75 persen menjadi 13,43 persen. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan ekonomi dunia dan ekonomi nasional imbas Covid-19.  

Wabah penyakit mematikan tersebut nyaris meruntuhkan ekonomi global dan ekonomi nasional, yang pada akhirnya juga berimbas pada penurunan ekonomi di daerah.

Usai pandemi Covid-19, keadaan ekonomi di Kabupaten Morowali terus membaik. Buktinya dalam tiga tahun terakhir, yakni pada tahun 2021, 2022, dan 2023, jumlah orang miskin di Kabupaten Morowali terus menurun.

Pada tahun 2022, BPS Kabupaten Morowali mencatat jumlah orang miskin di kabupaten itu sebanyak 17 ribuan orang dengan persentase 13,75 persen. Lalu angka ini menurun jadi 15.860 orang atau 12,58 persen di tahun 2022.

Dan di tahun 2023, jumlah orang miskin kembali berkurang menjadi 15.750 orang atau 12,31 persen dari 170.450 penduduk yang tercatat di kabupaten itu.

Penurunan angka kemiskinan penduduk di Morowali ini linier dengan semakin sedikitnya jumlah pengangguran. Pada tahun 2023, tercatat masih ada 2.077 penduduk menganggur dari jumlah angkatan kerja sebanyak 73.055 orang. Artinya, dari 73.055 orang ini, 70.978 orang diantaranya telah bekerja.

Semakin membaiknya ekonomi Kabupaten Morowali juga tercermin dari membaiknya kualitas pendidikan di daerah itu.

Jumlah Taman Kanak-kanak (TK) di Kabupaten Morowali pada tahun 2023 sebanyak 127 unit, kemudian SD 149 unit, SMP 37 unit, MTS 14 unit, SMA 9 unit dan SMK 7 unit.

Angka partisipasi murni di jenjang SMA tercatat sebanyak 79,34 persen dan Angka partisipasi kasar sebanyak 89,15 persen.

Manager Media Relation PT IMIP, Dedy Kurniawan mengatakan, kehadiran PT IMIP di Morowali memang diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Morowali dan masyarakat Sulteng pada umumnya.

“Hal ini sudah tertuang dalam visi, misi dan nilai perusahaan yakni bagaimana IMIP bisa memfasilitasi perkembangan usaha masyarakat lokal dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat setempat,” tegas Dedy belum lama ini.

Untuk kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi industri, lanjut Dedy, PT IMIP menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.

“Ada karyawan IMIP yang dulunya guru honorer, kini mampu meningkatkan kualitas hidupnya dan rumah tangganya,” jelas Dedy.

Dedy mengungkapkan, PT IMIP juga terus menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) di sejumlah desa lingkar industri.

CSR tersebut terdiri dari sejumlah pilar meliputi kewirausahaan, pertanian, kesehatan dan lain-lain.  

Sebagai informasi, sejak 2021, jumlah usaha di Kecamatan Bahodopi terus meningkat dari  4.697 usaha menjadi 6.617 usaha pada 2023. GUS

Komentar