JAKARTA– Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana melaporkan total ada 441 insiden kejadian luar biasa keracunan pangan makan bergizi gratis. Dari total tersebut, ada 173 di antaranya yang terjadi pada periode rentang waktu hingga Selasa (11/11/2025).
Bila dirinci, laporan terbanyak ada di pulau Jawa yakni 112 KLB atau mencapai 7.925 orang. Sementara secara akumulatif, ada 11.640 penerima MBG yang dilaporkan mengalami keracunan pangan dari total 441 KLB.
Prof Dadan mengaku ada sedikit perbedaan data dengan laporan yang tercatat di Kementerian Kesehatan RI. “Perbedaan ini nanti akan kami sinkronisasikan,” beber dia dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (12/11).
Mengacu data BGN, dari total 11.640 penerima MBG yang terdampak, 636 orang dilaporkan menjalani rawat inap. Sementara 11.004 kasus ‘hanya’ rawat jalan.
Hingga Selasa (11/11), baru ada 1.619 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang mengantongi sertifikat laik higiene dan sanitasi (SLHS). Masih jauh dari target seluruh SPPG di 14.863.
Demi meningkatkan cakupan penerima manfaat MBG, BGN juga memperluas SPPG di wilayah terpencil.
“Kami juga sedang mengembangkan SPPG daerah-daerah terpencil yang sudah kami data ada 8.000 dan ini polanya kami bekerja sama dengan Satuan Tugas Pemerintah Daerah dan kemudian Satuan Tugas Pemerintah Daerah menentukan titik-titiknya berdasarkan kebutuhan,” sebut dia.
“Daerah terpencil ini adalah daerah yang tidak bisa menjangkau lebih dari 30 menit dari daerah terdekat, bisa di daerah pegunungan, bisa daerah yang dibatasi oleh sungai, dibatasi oleh laut, pulau, atau di daerah pedalaman, sehingga kita harus dirikan SPPG-SPPG yang kapasitasnya di bawah 1.000,” pungkasnya.
(sumber: detik.com)












Komentar