JAKARTA– Momen libur Lebaran 2022 telah berakhir. Sebagian besar masyarakat yang sebelumnya bepergian keluar kota menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor, kini telah kembali ke rumahnya masing-masing untuk menjalani rutinitas harian mereka.
Namun sebelum memulai mobilitas harian tersebut, ada baiknya pengendara memeriksa terlebih dahulu kondisi kendaraannya.
Pasalnya, pasca bepergian jarak jauh melewati beragam kondisi jalan dan kemacetan panjang khas libur Lebaran, ada kemungkinan sepeda motor yang dikendarai kini tidak lagi dalam kondisi yang prima.
Itulah sebabnya, sangat disarankan bagi para pemilik kendaraan untuk melakukan pengecekan dan perawatan terhadap beberapa komponen guna mengoptimalkan kembali performa sepeda motor.
“Momen libur Lebaran tahun ini memang cukup spesial. Kondisi pandemi yang berangsur membaik membuat antusiasme masyarakat dalam bermobilitas menjadi sangat tinggi. Bagi mereka yang menggunakan sepeda motor selama libur Lebaran dan menempuh perjalanan yang cukup jauh, sehingga membuat kendaraan bekerja lebih ekstra, dirasa perlu untuk melakukan pengecekan dan perawatan yang tepat terhadap kendaraanya sebelum kembali memulai rutinitas harian. Karena kondisi sepeda motor yang prima, merupakan salah satu faktor penunjang keselamatan dan kelancaran dalam berkendara,” ungkap Antonius Widiantoro, Manager Public Relation, YRA dan Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Berikut adalah tips perawatan dan pengecekan sepeda motor dari Yamaha bagi para pemilik kendaraan selepas menempuh perjalanan libur Lebaran.
1. Membersihkan Motor
Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh pengendara selepas menempuh pejalanan jarak jauh tentunya adalah membersihkan kendaraan dari kotoran yang menempel, seperti debu, tanah dan juga minyak.
Karena kotoran tersebut, berpotensi menghambat kinerja komponen kendaraan atau bahkan membuatnya rusak seperti berkarat.
2. Cek Oli Mesin dan Transmisi
Salah satu bagian penting dari sepeda motor yang perlu dilakukan pengecekan setelah melakukan perjalanan jarak jauh adalah oli mesin. Baik itu volume, kekentalan, maupun warna dari cairan oli itu sendiri.
Oli mesin yang masih layak pakai biasanya memiliki tekstur cairan yang masih kental dan berwarna bening serta volumenya tidak berkurang sesuai standard yang ditentukan oleh pabrikan. Idealnya penggantian oli dilakukan setiap 3.000 kilometer atau per 3 bulan.
Adapun cara melakukan pengecekan kualitas oli mesin dapat dilakukan secara manual dengan memanfaatkan stik yang menyatu pada tutup oli pada mesin sepeda motor, atau jika pengendara menggunakan sepeda motor Yamaha yang sudah dilengkapi dengan fitur konektivitas, dapat lebih praktis lagi karena pengecekannya bisa dilakukan via aplikasi Y-Connect.
Sementara itu, untuk motor berjenis matik, pengendara juga harus melakukan pengecekan tambahan pada oli transmisi dan memastikan tidak ada kebocoran di seal karet yang membuat volumenya berkurang.
Selama pemakaian wajar dan normal, biasanya pemilik sepeda motor Matik disarankan untuk mengganti oli transmisi setiap 10.000 kilometer atau per 10 bulan.
3. Cek Aki/Baterai
Komponen lain yang perlu dilakukan pengecekan adalah aki atau battery untuk memastikan kondisinya tidak lemah atau soak sehingga fungsi kelistrikan sepeda motor bekerja dengan baik, termasuk fungsi starter engine untuk menghidupkan mesin.
Pengecekan aki dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti meraba permukaan bodi aki dan memastikan tidak menggembung yang mengindikasikan bahwa kondisi aki sudah mulai rusak. Lalu gunakan juga voltmeter untuk memantau voltase aki motor yang pada kondisi normal berada dikisaran angka 12,4 volt.
Jika ingin lebih praktis, pengecekan voltase aki juga dapat dilakukan dengan melihat indikator voltase aki yang tertera di speedometer, atau melalui aplikasi Y-Connect khusus pada sepeda motor Yamaha yang sudah dilengkpai dengan fitur konektivitas.
4. Cek Filter Udara
Komponen filter udara juga dinilai perlu untuk dilakukan pengecekan setelah berkendara jauh. Pasalnya, jika filter udara kotor dan tidak segera dibersihkan, maka tarikan motor akan terasa berat dan dalam kasus yang lebih parah bisa membuat mesin motor menjadi tersendat.
Hal ini tentunya juga akan berdampak pada konsumsi bahan bakar yang emnjadi tidak efisien.
Cara melakukan pengecekan filter udara cukup mudah, pemilik kendaraan hanya perlu membuka box filter udara dengan bermodalkan obeng.
Biasanya, penggantian filter udara dilakukan setiap 15.000 kilometer atau per 15 bulan.
5. Cek Kampas Rem
Libur lebaran identik dengan perjalanan jauh yang disertai dengan kondisi lalu lintas yang padat bahkan cenderung macet sehingga kondisi berkendara lebih sering bersifat stop and go.
Ini tentunya membuat kinerja rem lebih banyak terpakai yang berimbas pada menipisnya kampas rem depan maupun belakang. Indikasi kampas rem yang sudah mulai menipis dan perlu diganti ditandai dengan beberapa hal seperti suara berdecit saat mengerem, tuas rem menjadi lebih dalam dan volume minyak rem yang berkurang.
6. Cek Kinerja Suspensi
Pasca perjalanan jauh yang melewati berbagai kondisi medan, termasuk jalanan jelek berlubang, berbatu, dan bergelombang sangat mungkin membuat kinerja suspensi motor menjadi tidak lagi optimal.
Oleh sebab itu, penting untuk turut mengecek kondisi suspensi pada sepeda motor. Salah satu cara pengecekan yang dapat dilakukan adalah dengan menekan suspensi dan melihat reaksinya.
Jika suspensi cepat merenggang ke posisi semula dan terasa keras ketika sepeda motor melewati jalan belubang ataupun bergelombang besar kemungkinan volume oli suspensi pada tabung telah berkurang akibat adanya kebocoran di karet seal.
Jika sudah demikian, segera bawa sepeda motor anda ke bengkel resmi terdekat untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.
7. Cek Kondisi Ban
Ban juga menjadi salah satu komponen penting pada sepeda motor yang harus dilakukan pengecekan pasca melakukan perjalanan libur lebaran, mengingat fungsinya yang begitu vital dalam menopang beban motor dan menjaga traksi kendaraan ke permukaan jalan.
Hal yang perlu dicek dari ban sepeda motor adalah kondisi fisik, dimana tidak adanya sobek, lubang, maupun tidak aus atau botak.
Terkait dengan kausan ban, salah satu cara pengecekannya bisa dengan melihat Trade Wheel Indicator (TWI) yang berbentuk tanda panah.
Jika permukaan ban sudah menyentuh tanda panah tersebut, artinya karet ban sudah emnipis dan perlu diganti.
Selain itu, perhatikan pula tekanan anginnya apakah sudah sesuai dengan standard yang disarankan oleh pabrikan. Sehingga tidak terlalu keras dan kempes yang tentunya mempengaruhi performa motor dan kenyamanan saat berkendara.
Terakhir, ketika melakukan pengecekan ban pengendara juga dapat sekalian memantau kondisi baut pengikat mesin dan kaki-kaki motor guna memastikan semuanya dalam kondisi kencang.
Karena vibrasi yang timbul pada saat berkendara jauh dan melewati jalanan rusak dapat berpotensi membuat baut-baut pada sepeda motor menjadi kendor.
Untuk menjaga performa motor tetap optimal, maka pengendara sangat disarankan untuk melakukan langkah-langkah perawatan di atas.
Namun, jika dirasa sulit untuk dikerjakan sendiri, pengguna sepeda motor bisa segera membawa kendaraan ke bengkel resmi terdekat.
Khusus untuk konsumen Yamaha, dapat memanfaatkan aplikasi My Yamaha Motor untuk melihat lokasi bengkel resmi terdekat dan melakukan booking service secara online dengan lebih praktis dan mudah melalui smartphone. */HAL
Komentar