DONGGALA– Pihak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tengah (Sulteng) meresmikan rumah cegah stunting di Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala pada Selasa (12/7/2022).
Rumah cegah stunting diresmikan sebagai bentuk pengabdian Rosmala Nur kepada masyarakat di daerah Labuan.
Dalam sambutannya, Rosmala sapaan akrabnya, mengatakan, masyarakat di Kabupaten Donggala khususnya di Kecamatan Labuan bisa menikmati secara gratis hasil kebun di sekitar rumah cegah stunting.
“Ada tanaman kelor, jagung, pisang, pepaya, dan ada juga kolam lele,” katanya.
Dimana Kelor sebagai Miracle plant memiliki kandungan zat gizi yg melimpah seperti, tingginya kandungan Vitamin C, vitamin A, kalsium, potasium dan zat besi sehingga menjadikan kelor sebagai salah satu bahan makanan yang berpotensi untuk mencegah stunting.
“Semoga dengan adanya perubahan kecil di desa ini bisa memberikan perubahan yang lebih besar dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat di daerah ini,” kata Rosmala.
Pemerintah Kabupaten Donggala sangat mengapresiasi adanya rumah cegah stunting.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Donggala, Mohamad Yasin mengatakan, stunting bukan hanya menjadi isu daerah, tetapi jadi masalah global yang mendunia.
“Upaya kita bersama-sama khususnya di Kabupaten Donggala, berharap stunting dapat dihilangkan di bumi ini agar generasi kita bisa menjadi generasi yang cerdas. Lngkah ini memang harus dimulai dari satu orang baru bisa ke banyak orang,” kata Yasin.
Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Muhammad Rizal Martua Damanik menyarankan agar remaja di daerah membuat perlombaan masak dengan bahan kelor.
“Ayo buat lomba masak. Bahan dasar kelor dengan aneka resep makanan. Nanti akan diberi hadiah oleh ketua LPPM. Lomba-lomba cegah stunting lainnya juga akan diberi hadiah oleh Pak Kaper,” ujar deputi disambut tepuk tangan riuh para hadirin.
Dengan adanya rumah cegah stunting khususnya di Kecamatan Labuan ini, diharapkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Donggala akan turun secara signifikan menjadi 14 persen.
“Turun di bawah 14 persen akan lebih baik,” tuturnya.
Rangkaian acara ini dilanjutkan dengan pengguntingan pita dan peninjauan rumah cegah stunting. ZEN














Komentar