BANGKEP– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai Kepulauan (Bangkep) di Provinsi Sulawesi Tengah menjadikan pencegahan dan penanggulangan stunting sebagai salah satu prioritas dalam pembangunan daerah.
Bupati Bangkep, Ihsan Basir saat dihubungi dari Kota Palu, Jumat (26/8/2022) mengatakan, program pencegahan dan penanggulangan stunting merupakan salah satu prioritas pembangunan daerah tahun 2022 dan 2023.
Menurut hasil Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) berbasis aplikasi elektronik, dia mengatakan, angka kasus stunting di Bangkep pada 2019 tercatat 22,6 persen naik menjadi 23 persen pada 2020.
Dia mengatakan, angka kasus stunting di Bangkep menurun menjadi 21,54 persen pada 2021, tetapi naik lagi menjadi 21,87 persen pada 2022.
“Kami menargetkan tahun 2023 turun menjadi 16 persen dan sampai tahun 2026 stunting di Bangkep tersisa 10 persen,” kata mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Tengah itu.
Ihsan menjelaskan, Pemkab Bangkep menetapkan 15 desa di enam kecamatan sebagai lokasi fokus intervensi stunting pada 2021. Kemudian pada 2022 menetapkan 25 desa di sembilan kecamatan sebagai lokus penanganan stunting.
Menurut dia, upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayahnya mencakup intervensi di bidang kesehatan, penyediaan pangan, infrastruktur, hingga pendidikan.
“Mulai dari (program) pembinaan dan peningkatan status gizi, penyediaan makanan tambahan, peningkatan pelayanan kesehatan, rumah pangan lestari, kawasan pangan mandiri, budidaya dan perikanan tangkap, sanitasi pedesaan padat karya, SPAM pedesaan, penyelenggaraan PAUD, penguatan usaha kesehatan sekolah, sampai bantuan sanitasi sekolah,” kata dia memaparkan. ANT
Komentar