25 Kali Bencana Hidrometeorologi Terjadi di Sulteng Sepanjang Maret 2023

-Utama-
oleh

PALU– Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat bencana hidrometeorologi terjadi sebanyak 25 kali sepanjang Maret 2023 di wilayahnya.

“Bencana hidrometeorologi itu didominasi yakni banjir. Kami selalu siaga, khususnya daerah-daerah berpotensi maupun memiliki riwayat banjir,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng, Andi Sembiring, di Palu, Senin (10/4/2023).

Dia menjelaskan, bencana hidrometeorologi yang terjadi selama sebulan terakhir di antaranya banjir terjadi sebanyak 20 kali dan tanah longsor sebanyak lima kali.

Andi Sembiring mengemukakan, untuk wilayah yang terdampak banjir meliputi Kabupaten Donggala, Toli-toli, Sigi, Poso, Morowali Utara, Banggai, Parigi Moutong dan Kota Palu.

“Untuk tanah longsor sendiri meliputi Kabupaten Poso, Morowali Utara, dan Donggala,” ujarnya.

Dia menambahkan, untuk wilayah Kabupaten Donggala terjadi empat bencana hidrometeorologi, tiga kali tanah longsor dan satu kali banjir dengan tiga wilayah kecamatan terdampak bencana.

Dia mengatakan, untuk wilayah Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong, masing-masing terjadi lima kali banjir dan sebanyak tiga kecamatan itu terdampak banjir di masing-masing daerah tersebut. Kemudian, untuk wilayah Kabupaten Poso, total empat kali bencana dengan tiga kali banjir dan satu kali tanah longsor yang mengakibatkan empat kecamatan terdampak bencana.

Sementara itu, di wilayah Kabupaten Morowali Utara, masing-masing terjadi satu kali banjir dan tanah longsor dengan dua kecamatan terdampak.

Wilayah Kabupaten Banggai terjadi tiga kali banjir dengan tiga kecamatan terdampak akibat bencana tersebut.

Sementara, Kota Palu juga terjadi satu kali banjir dengan satu kelurahan terdampak.

“Untuk korban terdampak yakni satu korban meninggal, kemudian sebanyak 247 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 827 jiwa yang terdampak banjir, dan yang memilih mengungsi yaitu tujuh KK atau delapan jiwa,” katanya.

Dia menambahkan, kerusakan yang terjadi akibat bencana hidrometeorologi yakni dua unit rumah rusak berat, sebanyak 505 unit rumah terendam, tiga unit bangunan sarana pendidikan dan dua unit sarana ibadah ikut terendam.

“Satu unit jembatan juga mengalami kerusakan, sebanyak 40 hektare sawah terendam dan 20 hektare area perkebunan ikut terendam,” katanya. ARA

Komentar