KTT ASEAN Diharap Dongkrak Pertumbuhan Sektor Pariwisata Sulteng

-Utama-
oleh

PALU– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengharapkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang akan diadakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, turut mendongkrak pertumbuhan sektor pariwisata di wilayahnya.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Sulteng, Diah Agustianingsih di Palu, Rabu (3/5/2023), sektor pariwisata di wilayahnya memiliki potensi serta peluang sangat baik untuk diperkenalkan kepada dunia internasional, khususnya negara ASEAN.

Dia menilai pariwisata Sulteng memiliki peluang untuk menarik wisatawan dari negara-negara Asia Tenggara dikarenakan memiliki ragam objek wisata yang beragam, indah serta unik.

“Kami terus berupaya untuk mempromosikan serta memperkenalkan daerah wisata yang ada di Sulawesi Tengah, tidak hanya ke wisatawan lokal tapi juga mancanegara,” katanya.

Diah mengemukakan, Provinsi Sulawesi Tengah telah ikut serta berpartisipasi dalam bursa pariwisata internasional atau Internationale Tourismus Borse (ITB) di Berlin, Jerman, sebagai salah satu ajang promosi sektor pariwisata terbesar di dunia tahun 2023.

Giat tersebut, kata dia, juga sebagai ajang transaksi dan pertukaran informasi bagi kemitraan bisnis pariwisata, agen perjalanan, operator tur, serta berbagai pemangku kepentingan di dalam industri pariwisata dunia.

Diah mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui gerakan nasional juga terus mengupayakan agar sektor pariwisata di wilayah Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah semakin dikenal oleh banyak kalangan.

Hal tersebut guna menarik wisatawan nusantara atau lokal maupun mancanegara untuk hanya memilih berkunjung di Indonesia sehingga akan semakin meningkatkan pertumbuhan perekonomian.

Menurutnya, momen KTT ASEAN yang ke 42 diharapkan berdampak positif bagi pariwisata Sulteng.

“Kami berharapnya akan ada promosi pariwisata nasional pada saat KTT itu dari pemerintah sehingga akan lebih memperkenalkan keindahan alam provinsi Sulteng ini,” katanya.

Dia mengatakan, Sulteng memiliki beragam wisata dengan keindahan pariwisata alam berkualitas internasional, salah satunya yakni Desa Wisata Togean yang berada di Kabupaten Tojo Unauna.

Desa Togean, menurut dia, salah satu objek wisata bahari yang wajib dikunjungi jika berwisata di Indonesia yang saat ini menjadi destinasi super prioritas nasional untuk dikembangkan guna membantu pertumbuhan perekonomian daerah.

Tidak hanya Desa Togean, kata dia, salah satu Desa lainnya yaitu Desa Towale di Kabupaten Donggala, juga memiliki potensi untuk menjadi desa wisata internasional yang sebelumnya juga telah masuk dalam 75 Desa terbaik dalam anugerah desa wisata Indonesia.

Pada saat pagelaran ASEAN Tourism Forum 2023 di Yogyakarta, Ahad (5/2), Desa Wisata Malangga, Kabupaten Tolitoli juga berhasil meraih penghargaan internasional ASEAN Homestay Award 2023.

Diah mengatakan, sektor pariwisata Sulteng tidak hanya akan menawarkan keindahan pariwisata alam seperti pegunungan, desa wisata dan keindahan pantai, tapi juga memiliki kawasan wisata religi untuk dikenalkan ke mancanegara.

“Saat ini, Sulteng juga memiliki Kawasan Wisata Religi yang mana setiap tahunnya puluhan ribu orang dari penjuru Tanah Air datang untuk memperingati Haul Habib Sayid Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua yang merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di Wilayah Indonesia Timur,” katanya.

Dengan Indonesia menjadi Keketuaan ASEAN 2023 yang mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, kata dia, diharapkan dapat memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia khususnya di Sulteng, sehingga sektor pariwisata dapat semakin berkembang dan ramai dikunjungi oleh pelancong dari berbagai negara. ARA

Komentar