PALU– PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat nilai transaksi pasar modal di provinsi itu sejak Januari hingga Mei 2023 atau lima bulan terakhir telah mencapai Rp2,44 triliun dari jumlah 58.112 investor yang ada saat ini.
“Nilai transaksi ini masih terus bergerak seiring perkembangan Indeks Saham Gabungan (IHGS) ditopang oleh kenaikan harga komoditas di tingkat global,” kata Kepala BEI Perwakilan Sulteng, Putri Irnawati di Palu, Rabu (28/6/2023).
Dia menjelaskan, dari total 58.112 investor di bursa Efek Sulteng, sekitar 19.229 single investor identifikasi (SID) melantai di bursa saham.
Yang mana, transaksi saham gabungan tahun ini digenjot dapat melebihi realisasi transaksi tahun 2022 yakni sebesar Rp7,6 triliun.
Tahun sebelumnya merupakan pencapaian cukup besar dan tergambar bahwa animo warga Sulteng melantai di pasar modal sangat positif.
BEI menilai, literasi keuangan mengenai bursa Efek di provinsi ini cukup baik, seiring perkembangan Investor pasar modal terus bertambah, yang didominasi anak muda/milenial usia 18-30 tahun sebanyak 12.170 orang.
Karena menurutnya, berinvestasi melalui platform bursa efek dijamin aman karena diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Semakin meningkat jumlah orang berinvestasi di bursa efek, maka jumlah nominal transaksi juga akan mengikut,” ucapnya.
Dia menambahkan, tahun ini pihaknya optimistis pertumbuhan investor dapat mencapai target 35 persen dari realisasi pertumbuhan investor tahun lalu 17.406 orang, melihat data lima bulan terakhir jumlah orang berinvestasi di bursa efek untuk wilayah Sulteng sebanyak 58.112 orang.
Saat ini di Sulteng telah memiliki 14 galeri terdiri dari galei investasi BEI, galeri investasi Syariah BEI masing-masing tiga galeri, kemudian galeri investasi digital BEI dan galeri investasi edukasi BEI masing-masing empat galeri.
“Meski gambaran ini sudah mengarah positif, kami tetap berupaya meningkatkan jumlah peminat pasar modal,” ujar Putri. ARA
Komentar