PALU– Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebutkan sebanyak 86 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menampilkan produk unggulan mereka dalam acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) Sulteng 2023.
“Produk UMKM yang ditampilkan hari ini merupakan produk unggulan yang seluruhnya telah melewati tahap kurasi,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulteng, Sisliandy Ponulele di Kota Palu, Sabtu (5/8/2023).
Dia menyampaikan, dari sekitar belasan ribu pendaftar UMKM se Sulawesi Tengah pada April lalu, sebanyak 176 UMKM berhasil terjaring untuk mengikuti tahap seleksi (kurasi). Namun, kata dia, yang mengikuti tahapan kurasi sampai benar-benar selesai ada sebanyak 134 UMKM.
Kemudian, melanjutkan program kurasi UMKM yang telah berlangsung pada April 2023 itu, pihaknya bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulteng menggelar kegiatan On Boarding sebagai upaya penguatan pemasaran produk secara digital oleh pelaku UMKM.
Dia menjelaskan, pada kegiatan on boarding tersebut, para pelaku UMKM diberikan pelatihan terkait pemasaran produk, perizinan dan manajemen usaha yang ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam kegiatan bisnis.
“Sebanyak 98 UMKM yang menyelesaikan pelatihan on boarding itu kami dampingi serta melakukan konfirmasi terakhir terkait kesiapannya, dan akhirnya yang siap hari ini sebanyak 86 UMKM,” katanya.
Dia menyampaikan produk UMKM Sulawesi Tengah tidak kalah dari provinsi lain di Indonesia, di antaranya produk fashion yang menggunakan kain warisan tradisional, olahan pangan seperti bawang goreng, abon ikan, atau sambal roa, serta aneka kerajinan dan aplikasi digital.
Dia berharap dengan adanya Gernas BBI dan BBWI 2023, UMKM di Sulteng dapat semakin maju dan berkembang hingga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah serta keterbukaan lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM, Yerry Roytam Tiaki mengatakan sangat terbantu dengan pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Menurut dia, meskipun usaha Sangena Art miliknya masih tergolong baru, yang mana mulai dirintis pada 2020, namun pendampingan tersebut dapat membantu dirinya untuk memasarkan produknya sehingga lebih dikenal banyak orang.
“Saya berharap pemerintah dapat konsisten dalam memberikan pelatihan serta khususnya membantu proses pemasaran produk kami,” katanya. ARA
Komentar