Juli 2023, Ekspor Sulteng Capai 1,6 Juta Dolar AS

-Ekonomi, Utama-
oleh

PALU– Pihak Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan nilai ekspor Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Juli 2023 mencapai 1,6 juta dolar AS, naik sebesar 6,66 persen atau 105 juta dolar AS dibandingkan Juni senilai 1,5 juta dolar AS.

“Dan nilai ekspor Juli 2023 juga mengalami peningkatan sebesar 5,65 persen dari bulan Juli tahun 2022 yang sebesar 1,6 juta dolar AS,” kata Ketua Tim Statisitk Distribusi BPS Sulteng, Akmal dalam siaran pers BPS Sulteng di Palu, Sabtu (2/9/2023).

Selama Juli 2023, menurut dia, ekspor Sulawesi Tengah (Sulteng) didominasi oleh tiga kelompok komoditas utama, yaitu kelompok komoditas besi dan baja senilai 1,1 juta dolar AS atau 66,27 persen dari total ekspor, nikel senilai 333 juta dolar AS atau 19,65 persen.

Selain itu, bahan bakar mineral senilai 199 juta dolar AS atau 11,77 persen, dan bahan kimia anorganik senilai 17,50 juta dolar AS atau 1,03 persen dari nilai total ekspor.

“Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor paling utama selama Juli 2023 yang mencapai 897 juta dolar AS atau 52,95 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Tengah, diikuti India senilai 172 juta dolar AS atau 10,19 persen dari total nilai ekspor, dan Taiwan senilai 141 juta dolar AS atau 8,36 persen,” ujarnya.

Dia mengatakan, secara akumulatif nilai ekspor Sulteng pada bulan Januari-Juli mencapai 11,1 dolar AS mengalami kenaikan 4,54 persen apabila dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2022 sebesar 10,6 dolar AS.

Sementara itu, kata dia, pada Januari-Juli 2023, kelompok besi dan baja mendominasi pangsa ekspor senilai 7,3 juta dolar AS atau 65,87 persen, nikel senilai 2,3 juta dolar AS atau 20,56 persen.

“Kemudian bahan bakar mineral senilai 1,2 juta dolar AS atau 11,04 persen, serta bahan kimia anorganik 161 juta dolar AS atau 1,45 persen dari total nilai ekspor,” katanya.

Selama Januari-Juli 2023 tersebut, ekspor terbesar Sulteng ditujukan ke Tiongkok senilai 5,1 juta dolar AS, diikuti Taiwan senilai 1,4 juta dolar AS, India senilai 869 juta dolar AS, Jepang senilai 655 juta dolar AS, dan Vietnam senilai 647 juta dolar AS.

Lanjut dia, untuk total impor Sulteng selama Juli 2023 senilai 777 juta dolar AS yang mengalami penurunan sebesar 52,31 juta dolar AS atau 6,30 persen dibandingkan bulan sebelumnya 830 juta dolar AS.

Selama Januari-Juli 2023, mengalami penurunan sebesar 11,83 persen atau 691 juta dolar AS menjadi 5,1 juta dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar 5,8 dolar AS.

“Adapun selama Juli 2023, impor Sulteng didominasi oleh kelompok komoditas mesin-mesin/pesawat mekanik senilai 170 juta dolar AS, bahan bakar mineral senilai 163 juta dolar AS, serta bijih, kerak, dan abu logam senilai 126 juta dolar AS,” katanya. ARA

Komentar