Akan Dijegal Jadi Cagub Sulteng, Anwar Hafid: Itu Cara Kuno!

-Politika, Utama-
oleh

PALU– Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid menanggapi kabar dirinya akan dijegal lagi untuk maju menjadi Calon Gubernur (Cagub) di pemilihan kepala daerah (pilkada) Sulteng November 2024.

Anwar Hafid pernah gagal maju sebagai cagub di Pilkada Sulteng 2020 karena tidak mendapat partai koalisi. Saat itu mayoritas partai dikuasai oleh pasangan Rusdy Mastura-Ma’mun Amir.

Anwar Hafid yang berpasangan dengan Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu hanya didukung oleh Partai Demokrat, sehingga tidak mencukupi syarat dukungan.

Sementara pasangan lain Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala diusung dua partai yaitu Gerindra dan PDI Perjuangan, serta didukung Partai Gelora, Partai Bulan Bintang, PSI, Berkarya, dan PKPI.

Kemudian pasangan Rusdy Mastura-Ma’mun Amir diusung oleh Partai Amanat Nasional, Hanura, PKB, Perindo, Golkar, PKS, PPP serta didukung Partai Garuda dan PRD.

Menanggapi sinyalemen akan terulangnya kisah pilu di Pilkada Sulteng 2020, Anwar Hafid menyebut, strategi jegal menjegal dalam kontestasi politik itu adalah cara kuno.

“Sudah kuno itu kalau masih ada yang menggunakan cara-cara jegal menjegal,” kata Anwar Hafid kepada KabarSelebes.id, Kamis (11/4/2024) malam.

Menurut Ketua Komisariat Daerah (Komda) Alkhairaat Kabupaten Morowali itu, dirinya punya strategi sendiri untuk berkontestasi politik.

Salah satunya adalah menyiapkan gagasan dan program yang dibutuhkan oleh masyarakat.

“Namanya kontestasi, masing-masing punya strategi untuk bisa menang. Tapi kalau saya, strategi paling ideal dan gentelmen itu adalah berkontestasi di hadapan rakyat melalui adu gagasan, adu program, adu rekam jejak biar rakyat yang menilai dan memilih,” tegas Anwar Hafid yang saat ini menjabat anggota DPR RI Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah itu. CAL

Komentar