SIGI– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar kegiatan Puncak Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi tahun 2024 di lapangan sepak bola Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Selasa (13/8).
Ketua Panitia Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Rizal Intjenae mengatakan, dasar pelaksanaan kegiatan Peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan Peringatan HAN dirayakan sebagai momentum penting mengampanyekan Pemenuhan Hak Anak sebagai generasi penerus bangsa.
Sementara itu, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulteng, Novalina yang hadir mewakili Gubernur Rusdy Mastura menyampaikan, kualitas anak dan generasi muda sangat menentukan tingkat kemajuan bangsa.
Dia mengatakan, setiap anak perlu mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental maupun sosial.
Selain itu anak juga harus memperoleh perlindungan dan terpenuhi hak-haknya upaya membangun karakter anak merupakan sebuah kewajiban berkelanjutan yang hasilnya akan terlihat dalam beberapa dekade mendatang.
Sekprov mengungkapkan, Provinsi Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Sigi, angka perkawinan anak masih sangat tinggi, sehingga mengakibatkan banyak risiko dari semua aspek kehidupan baik kesehatan, pendidikan dan ekonomi serta rawan terjadinya kekerasan.
Untuk itu dia mengharapkan semua pihak untuk bersama-sama mencegah perkawinan usia anak, sehinga pertumbuhan anak serta pemenuhan hak-haknya dapat diwujudkan.
Sementara itu, Sekretaris Kabupaten Sigi, Nuim Hayat dalam sambutannya mengatakan, anak-anak tidak bisa dipisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan suatu memontum yang mengemban visi dan misi penting, strategis dan monumental dalam upaya meningkatkan hak asasi serta kehormatan anak-anak di Indonesia.
“Mari bersama kita satukan tekad kita dalam upaya mencegah kekerasan terhadap anak dan juga memenuhi yang sejatinya merupakan hak-hak mereka, sehingga dapat terwujud Sulawesi Tengah yang Layak Anak,” katanya. CAL
Komentar