LOS ANGELES– Kebakaran Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS), dinyatakan padam sepenuhnya pada hari Jumat waktu setempat setelah membara selama hampir sebulan. Korban tewas tercatat sebanyak 30 orang dan kerugian mencapai USD275 miliar atau lebih dari Rp4.481 triliun.
Dua kebakaran hutan besar di Los Angeles County, yakni kebakaran Palisades dan kebakaran Eaton, tercatat sebagai kebakaran paling merusak dalam sejarah kota terbesar kedua di Amerika tersebut. Kebakaran itu membakar lebih dari 37.000 acre (150 kilometer persegi) dan lebih dari 10.000 rumah.
Cal Fire, badan pemadam kebakaran negara bagian California, memperbarui angka-angka di situs webnya pada hari Jumat untuk menunjukkan bahwa kedua kebakaran telah terkendali 100 persen, yang berarti perimeternya sepenuhnya terkendali.
Perintah evakuasi telah dicabut lebih awal, dengan kebakaran yang tidak menimbulkan ancaman serius selama berhari-hari. Kedua kebakaran di Los Angeles itu dimulai pada 7 Januari dan penyebab pastinya masih diselidiki.
Namun, perubahan iklim yang disebabkan manusia menjadi pemicu kebakaran besar itu dengan mengurangi curah hujan, mengeringkan tumbuhan, dan memperluas tumpang tindih yang berbahaya antara kondisi kekeringan yang mudah terbakar dan angin kencang Santa Ana, menurut sebuah analisis yang diterbitkan minggu ini.
Studi yang dilakukan oleh puluhan peneliti tersebut menyimpulkan bahwa kondisi yang memicu kebakaran tersebut sekitar 35 persen lebih mungkin terjadi akibat pemanasan global yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Kedua kebakaran tersebut menghancurkan ribuan bangunan selama lebih dari tiga minggu di lingkungan Pacific Palisades yang makmur di Los Angeles dan Malibu, dan di komunitas Altadena di Los Angeles County, yang memaksa ribuan penduduk mengungsi dari rumah mereka.
Upaya pemulihan kami didasarkan pada upaya mengembalikan orang-orang ke rumah untuk membangun kembali secepat dan seaman mungkin,” kata Wali Kota Los Angeles Karen Bass dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP, Ahad (2/2/2025). “Kami memastikan bahwa Palisades akan aman saat penduduk mengakses properti mereka,” paparnya.
Kepala polisi setempat, Jim McDonnell, mengatakan kehadiran petugas penegak hukum di area tersebut akan “lebih dari 10 kali lipat” dari sebelum kebakaran terjadi.
Sementara itu, perusahaan meteorologi swasta AccuWeather memperkirakan kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran besar ini mencapai antara USD250 miliar dan USD275 miliar.
(sumber: sindonews.com)
Komentar