PALU– Wakil Wali Kota (Wawali) Palu, Imelda Liliana Muhidin memimpin langsung jalannya Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Hidrometeorologi yang dilaksanakan pada Selasa (2/12/2025) di halaman kantornya.
Kegiatan ini diikuti oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, TNI-Polri, Tagana, relawan, serta berbagai unsur kebencanaan lainnya.
Dalam arahannya, Wawali Imelda menyampaikan, seluruh unsur di Kota Palu harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hidrometeorologi, mengingat kejadian bencana banjir dan sebagainya yang tengah melanda beberapa wilayah di Sumatera dan sekitarnya.
“Tentunya kita menyadari potensi bencana yang terjadi, bagaimana saudara-saudara kita di Sumatera yang dilanda bencana luar biasa. Karena itu, kita di Kota Palu harus siap siaga menghadapi potensi tersebut,” ujarnya.
Imelda menegaskan, penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, namun membutuhkan peran seluruh pihak.
“Penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi hingga media massa, semuanya memiliki peran dalam membangun kesiapsiagaan bersama,” tegasnya.
Dia juga menekankan pentingnya memastikan kesiapan sarana dan prasarana penanggulangan bencana.
Apel tersebut dilanjutkan dengan pemeriksaan seluruh peralatan dari masing-masing regu, termasuk kesiapan logistik Tagana.
“Jangan sampai ketika terjadi bencana, logistik kita tidak siap. Apel hari ini bukan main-main, kita lakukan dengan serius karena kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi,” tuturnya.
Wawali juga menyoroti pentingnya memastikan seluruh alat berat dalam kondisi berfungsi, alur komando yang jelas, serta respons cepat dari seluruh unsur termasuk TNI, tenaga kesehatan, dan tim komunikasi.
“Perlengkapan komunikasi harus siap. Tidak mungkin nanti kita hanya mengandalkan handphone. RAPI dan ORARI harus siap mendukung seluruh proses komunikasi darurat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Wawali Imelda mengingatkan, sejak bencana besar tahun 2018, Kota Palu telah belajar bahwa kesiapsiagaan adalah kunci penyelamatan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Palu terus berkomitmen memperkuat sistem penanggulangan bencana melalui perencanaan yang matang, peningkatan sarana prasarana, serta penguatan peran kelurahan dan masyarakat.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BPBD, TNI–Polri, relawan, dan semua unsur yang bekerja siang-malam dalam upaya pengurangan risiko bencana. Semangat kebersamaan ini harus terus dipertahankan demi keselamatan warga kita semua,” ungkapnya.
Wawali juga mengajak seluruh pihak untuk belajar dari bencana besar yang terjadi di Aceh dan Sumatera baru-baru ini.
“Kita tidak ingin itu terjadi di Kota Palu yang kita cintai. Mari kita saling mendukung dalam kesiapsiagaan, karena bencana dapat melumpuhkan segalanya dan merugikan seluruh masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan apel ditutup dengan pemeriksaan pasukan serta pengecekan peralatan kebencanaan dari masing-masing regu apel, sebagai bentuk komitmen nyata Pemerintah Kota Palu dalam menjaga kota tetap aman, tangguh, dan siap menghadapi segala potensi bencana.
Selain apel kesiapsiagaan, Pemkot Palu telah mengeluarkan edaran resmi terkait potensi bencana hidrometeorologi seiring meningkatnya intensitas hujan di wilayah Kota Palu dalam beberapa hari terakhir.
Dalam edaran tersebut, Pemkot Palu melalui BPBD mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, hingga gelombang pasang di sejumlah wilayah rawan, membersihkan lingkungan sekitar, menyiapkan Tas Siaga Bencana sebagai bekal darurat serta menyiapkan peralatan penanganan bencana.
Warga juga diminta untuk segera melaporkan tanda-tanda ancaman bencana kepada pemerintah kelurahan atau BPBD.
Melalui edaran ini, Pemkot Palu berharap seluruh elemen masyarakat dapat tetap waspada dan menjaga keselamatan diri serta keluarga selama periode cuaca ekstrem. CAL













Komentar