PALU– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mewaspadai hujan lokal yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
“Dampak hujan lokal memiliki potensi bencana, khususnya pada daerah-daerah yang memiliki riwayat banjir bandang,” kata Fathan, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu, di Palu, Kamis (25/5/2023).
Dia menjelaskan, Sulteng memiliki daerah non zom atau daerah yang pola hujannya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara musim kemarau dan musim hujan, sehingga kebanyakan terjadi hujan lokal.
Menurut BMKG, pola hujan lokal memiliki kerentanan cukup besar membawa dampak, sehingga pemerintah dan masyarakat perlu melakukan langkah antisipasi dengan meningkatkan mitigasi bencana.
Hari ini BMKG merilis prakiraan cuaca berbasis dampak di wilayah Sulteng, yang mana dari peringatan dini cuaca sekitar delapan daerah di Sulteng berstatus waspada.
“Meski ini hanya prakiraan dan sebatas imbauan, namun perlu diantisipasi khususnya warga yang bermukim di bantaran sungai maupun di sekitar lereng,” ujarnya.
Delapan daerah berstatus waspada diantaranya Kabupaten Morowali, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Banggai, Tojo Una-una, Poso, Sigi dan Kota Palu, prakiraan ini berlaku dua hari ke depan.
Dia memaparkan, pemantauan dari citra satelit potensi hujan berbasis dampak disebabkan pola angin yang berhembus dari tenggara melewati laut banda, sehingga membawa masa uap air ke wilayah Sulteng.
Ditambah lagi suhu permukaan laut di wilayah provinsi ini yang lebih hangat, sehingga meningkatkan proses penguapan air dan pembentukan awan hujan.
“Bagi pengendara melintas di jalur pegunungan tetap waspada dan memperhatikan lingkungan sekitar , karena jalur pegunungan rawan longsor saat diguyur hujan,” katanya. ARA
Komentar