PALU– Keberhasilan menurunkan kemiskinan sebanyak 21.430 ribu jiwa ternyata belum cukup bagi Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura.
Dia membeberkan sejumlah mimpi besar yang belum terwujud pada momen Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Kota, Kabupaten dan Anak Cabang Penguatan Ekonomi Kerakyatan Nasional (Peknas) se Sulteng periode 2025-2030 di Sriti, Kota Palu, Kamis (16/1/2025).
Misalnya, program digitalisasi desa lewat penyediaan akses internet gratis bagi masyarakat dari alokasi dana desa.
“Ini yang jadi mimpi saya dan komitmen saya kepada rakyat untuk dibangun namun belum tercapai,” sebutnya walau ide program sudah pernah diusulkan kepada kementerian terkait.
Gubernur juga menyoroti produksi padi Sulteng yang stagnan di kisaran 3-4 ton, padahal daerah lain sudah mampu memproduksi hingga berkali-kali lipat. Pengadaan pupuk yang wewenangnya masih berada di pusat sebutnya jadi kendala yang membuat proses tender lebih lama dan panjang.
“Datangnya (pupuk) setelah musim tanam padahal kami siap membangun pabrik pupuk (di Sulteng),” sambungnya terkait masalah pupuk yang diadukan petani.
Selanjutnya, gubernur mengakui terinspirasi dari inovasi Bupati Sigi Moh Irwan yang berani mensubsidi bunga Kredit Usaha Rakyat atau KUR dari APBD-nya. Langkah mensubsidi ini dinilai sangat aplikatif dan sesuai kalkulasinya, jika mengambil dari APBD provinsi dapat menurunkan bunga KUR hingga tersisa 3%.
“Ke depan saya ingin mensubsidi KUR hingga tinggal 3% (dari 6%), bayangkan masyarakat pinjam Rp10 juta, bayar bunganya hanya Rp25 ribu,” imbuhnya.
Selain itu, untuk mendorong perkembangan industri rumahan, gubernur ingin mengirim guru-guru SMK ke Tiongkok untuk mempelajari teknologi membuat HP dan tekstil dari bahan batang pisang.
“Kenapa kita tidak belajar ke Cina. Kejarlah ilmu sampai ke Cina, kita belajar home industry karena kita punya bahannya,” ungkapnya tentang ide visioner yang belum terwujud.
Dia pun berharap semoga pengurus Peknas dapat merealisasi mimpi-mimpi besar yang belum tercapai sebagai loncatan kuantum untuk memajukan dan menyejahterakan Sulteng.
“Saya hanya bisa bermimpi, moga-moga kita menjadi negeri termakmur ke depan,” pungkasnya.
Pelantikan tersebut dihadiri langsung Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moriza, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, Staf Ahli Menteri UMKM Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga Sudaryano Lamangkona, Direktur Lumbung Artha Kita, Stanley Wolf, forkopimda, pejabat utama pemda dan mitra terkait. HAL
Komentar