Sering Ngantuk di Siang Hari? Bisa Jadi Delapan Kondisi Ini Penyebabnya

-Internasional, Utama-
oleh

JAKARTA– Wajar saja bila sesekali mengantuk di siang hari, apalagi jika kurang tidur dan kelelahan setelah banyak beraktivitas. Akan tetapi jika detikers sering merasa kantuk, terlebih saat bekerja, tentunya cukup mengganggu.

Kantuk berlebih di siang hari sebenarnya umum terjadi dan diperkirakan dialami oleh 20 persen orang dewasa di Amerika Serikat, mengutip situs American Academy of Family Physicians (AAFP).

Namun sering mengantuk tanpa alasan yang jelas dan terjadi pada jam-jam yang seharusnya segar, itu yang patut diwaspadai karena bisa jadi menandakan kondisi kesehatan tertentu. Apa saja itu?
Kondisi Penyebab Mengantuk di Siang Hari

Mulai dari kurang tidur, efek obat, sleep apnea, hingga anemia bisa memicu kantuk berlebih pada siang hari. Dilansir Healthline dan WebMD, berikut penjelasannya:
1. Kurang Tidur

Kurang tidur jadi penyebab paling umum merasa kantuk di siang hari. Kondisi ini dapat terjadi karena tidak mendapat cukup waktu tidur pada malam hari sehingga mengantuk berlebih sepanjang siang. Misalnya, tidur larut malam atau bergadang karena pekerjaan.

Kurang tidur mampu mengganggu kemampuan tubuh untuk menjalankan fungsi-fungsi penting yang mempengaruhi fisik dan psikologis, seperti fungsi neurobiologi.
2. Insomnia

Kantuk berlebih dapat dialami pengidap insomnia, yaitu kondisi yang membuat seseorang sulit tidur. Meski mengantuk, mereka kesusahan untuk tidur atau tetap tertidur.

Insomnia bisa bersifat sementara maupun jangka panjang. Rasa kantuk berlebih di siang hari pada pasien insomnia dapat menunjukkan adanya penyakit penyerta seperti gangguan pernapasan terkait tidur gangguan suasana hati.
3. Sleep Apnea

Sleep apnea terjadi saat seseorang mengalami henti napas sementara sebanyak beberapa kali selama tidur. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyumbatan saluran napas bagian atas atau kegagalan otak dalam mengirimkan sinyal ke otot-otot yang mengendalikan pernapasan.

Gangguan napas akibat sleep apnea dapat membuat seseorang terbangun dari tidur secara tak sadar. Alhasil, kondisi tersebut bisa mengganggu siklus tidur dan menyebabkan rasa kantuk berlebih pada siang hari.

Mendengkur dan terengah-engah saat saluran napas terbuka kembali sering terjadi pada pengidap apnea tidur.
4. Sindrom Kaki Gelisah (RLS)

Sindrom kaki gelisah atau restless legs syndrome (RLS) ditandai dengan keinginan kuat untuk menggerakkan kaki tanpa alasan jelas. Gangguan ini membuat kaki pengidapnya tersentak setiap 20-30 detik sekali sepanjang malam.

Gejala RLS sering kali bertambah parah saat istirahat atau tertidur. Karena itu, kondisi ini dapat mengganggu tidur dan menyebabkan kantuk di siang hari.
5. Narkolepsi

Narkolepsi terjadi saat otak tidak dapat mengendalikan siklus tidur dan terbangun dengan baik. Gangguan sistem saraf ini membuat pengidapnya ingin tidur secara tiba-tiba di siang hari karena kantuk berlebih dan hampir mustahil untuk ditahan saat melakukan aktivitas.

Narkolepsi juga dapat mengakibatkan hilangnya kontrol otot mendadak (katapleksi) berupa perasaan lemas ringan atau tubuh kolaps total yang berlangsung beberapa detik hingga satu menit.
6. Depresi

Gangguan tidur seperti insomnia termasuk gejala umum depresi. Studi 2019 menunjukkan lebih dari 50 persen orang dengan depresi berat mengalami kantuk berlebih di siang hari.
7. Anemia

Anemia terjadi ketika tubuh tidak memproduksi sel darah merah yang cukup. Karena sel darah merah berperan mengangkut oksigen, anemia bisa menurunkan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini mampu membuat seseorang merasa lelah dan sering mengantuk.
8. Gangguan Neurologis

Sejumlah gangguan neurologis juga dapat mempengaruhi siklus tidur yang memicu seringnya mengantuk di siang hari. Gangguan neurologisnya berupa penyakit alzheimer, penyakit parkinson, sklerosis multipel (MS), dan tumor atau cedera otak.

(sumber: detik.com)

Komentar