27 Tahun Kegelapan, Warga Rio Pakava: Terima Kasih PLN, Desa Kami Sudah Terang!

GENERAL Manager PLN Wilayah Suluttenggo, Edison Sipahutar (kedua dari kiri) didampingi Bupati Donggala Kasman Lassa meresmikan listrik masuk desa di Kecamatan Rio Pakava, Sulawesi Tengah, Senin (2/10/2017) tadi malam. FOTO: ICHAL

SultengTerkini.Com, DONGGALA– Harapan baru tumbuh bagi warga di tujuh desa terpencil di Kecamatan Rio Pakava, yaitu Desa Rio Mukti, Desa Lalundu, Pontolobete, Polando, Minti Makmur, Polanto Jaya dan Desa Bukit Indah, setelah PLN Wilayah Suluttenggo melakukan peresmian pembangunan listrik pedesaan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Peresmian progam listrik desa ini dilakukan oleh General Manager PLN Wilayah Suluttenggo, Edison Sipahutar didampingi Bupati Donggala Kasman Lassa dan disaksikan oleh Camat Rio Pakava, tokoh adat dan seluruh warga setempat di lapangan depan kantor Camat Rio Pakava, Senin (2/10/2017) malam.

Kecamatan Rio Pakava memiliki wilayah sebanyak 14 desa yang seluruhnya merupakan desa non-pesisir, merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Donggala dengan luas wilayah 872,16 km2 atau 16,53 persen dari luas Kabupaten Donggala.

Selain jauh dari perkotaan yaitu berjarak 205 km dari ibukota Kabupaten Donggala, akses menuju Rio Pakava terbilang cukup berat dan terpencil.

Selain itu selama 27 tahun setelah pemekaran Kecamatan Rio Pakava warga desa tersebut belum pernah menikmati aliran listrik.

Ia mengatakan, merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi PLN dalam proses pembangunan jaringan listrik menuju Rio Pakava, selain menghadapi tantangan geografis, kondisi cuaca dan akses jalan yang cukup berat terutama dalam mobilisasi material.

Menurutnya, jaringan yang melewati kebun kelapa sawit juga menjadi sebuah permasalahan tersendiri, karena pembebasan lahan juga memakan waktu. Namun dengan semangat “Kerja Nyata Menerangi Pelosok Negeri” PLN terus melakukan pembangunan kelistrikan ke seluruh pelosok tanah air.

“Keberhasilan ini tidak luput dari dukungan Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat, akhirnya PLN dapat menyelesaikan pembangunan jaringan listrik Rio Pakava,” ujar Edison.

Dalam kesempatan itu, Edison juga tak lupa mengucapkan selamat kepada masyarakat Rio Pakava, semoga dengan masuknya aliran listrik di desa ini dapat bermanfaat dalam mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Selain itu dimohon agar warga dapat bekerjasama untuk memelihara apa yang sudah dibangun untuk Rio Pakava.

“Mohon masyarakat berhati-hati jika membangun rumah, memasang antena, umbul-umbul agar tidak terlalu dekat dengan jaringan listrik demi keselamatan bersama,” tutup Edison.

JAJARAN petinggi dan karyawan PLN bersama ribuan warga setempat yang ikut hadir dalam peresmian progam listrik desa di Kecamatan Rio Pakava. FOTO: ICHAL

Pada sambutannya, Bupati Kasman juga mensyukuri serta mengapresiasi PLN atas peresmian listrik masuk di sejumlah desa Rio Pakava, dimana akhirnya masyarakat setempat dapat merdeka dari kegelapan.

“Malam ini ada tujuh desa yang dinyalakan. In shaa Allah dalam tahap kedua tahun ini ada empat desa (di Rio Pakava) akan dinyalakan. Sisanya akan menyala tahun depan,” kata Bupati Kasman Lassa.

Dengan menyalanya listrik ini semoga akan meningkatkan pendapatan masyarakat, lebih maju daripada sebelumnya, dapat menambah lapangan kerja baru serta akses daripada masyarakat antar dusun menjadi lebih baik.

Sementara itu, sejumlah warga di Rio Pakava yang ditemui SultengTerkini.Com, Senin tadi malam mengaku senang dengan masuknya listrik di kampungnya.

“Alhamdulillah listrik sudah masuk di desa kami,” kata Sutrisno (48), Ketua Badan Permusyawaratan Desa Polanto Jaya kepada media ini.

Menurut Sutrisno, Desa Polanto Jaya merupakan satu dari tujuh desa yang dialiri listrik di Kecamatan Rio Pakava.

Ia mengaku listrik yang masuk di kampungnya itu sangat membantu kehidupan masyarakatnya.

“Sudah 27 tahun pak kami tidak menikmati listrik dari PLN. Terima kasih PLN, sekarang kami sudah tidak kegelapan lagi,” katanya.

Ungkapan yang sama juga disampaikan Sumarni (49), seorang ibu rumah tangga di Desa Pontolobete.

Sumarni juga tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya dengan adanya listrik yang masuk di desanya.

“Senang pastinya pak karena sudah tidak gelap lagi. Anak-anak juga bisa belajar di malam hari. Selama ini di rumah kami hanya pakai lampu pelita menggunakan minyak tanah. Terima kasih bapak-bapak di PLN!,” pungkasnya.

PLN sendiri telah berhasil menyelesaikan pembangunan Jaringan Listrik Tegangan Menengah 20,000 Volt sepanjang 32,100 ms, 11 Gardu distribusi serta 9,200 ms jaringan tegangan rendah untuk melistriki 7 Desa dari total 14 Desa yang ada di Kecamatan Rio Pakava.

Sedangkan hingga tahun 2018 PLN Wilayah Suluttenggo merencanakan seluruh desa di Rio Pakava dapat terlistriki. CAL

Komentar