Transaksi Misi Dagang dan Investasi Jatim dengan Sulteng di Palu Capai Rp 104,763 Miliar

-Ekonomi, Utama-
oleh

PALU– Jumlah transaksi perdagangan pada kegiatan Misi Dagang dan Investasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Sulawesi Tengah (Sulteng) yang berlangsung di sebuah hotel Jalan Basuki Rahmat, Kota Palu pada Rabu (23/2/2022) mencapai ratusan miliar rupiah.

“Transaksi hari ini sebesar Rp 104,763 miliar, tapi ini akan terus bergerak, biasanya selesai ditutup pun juga masih ada pergerakan transaksi,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa kepada sejumlah jurnalis kegiatan Misi Dagang dan Investasi di Palu, Rabu.

Dia mengatakan, kegiatan misi dagang dan investasi ini mempertemukan antara buyer  (pembeli) serta trader (pedagang) dari Jawa Timur dan Sulteng.

Gubernur Khofifah menjelaskan, transaksi perdagangan antara Jatim dan Sulteng menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2021, pembelian Sulteng ke Jatim itu sebesar Rp 4,3 triliun.

Sementara pembelian Jatim ke Sulteng Rp 2,32 triliun, sehingga mengalami surplus di Jatim sebesar Rp 1,98 triliun.

“Hari ini kami datang bersama-sama Kadin, Iwapi, dan Hipmi saling memberikan penguatan, pro aktif untuk membangun bisnis, usaha, serta investasi kedua belah pihak,” katanya.

Dia menuturkan, Provinsi Jatim dengan Sulteng masing-masing telah menandatangani perjanjian kerjasama di berbagai sektor dengan melibatkan sembilan organisasi perangkat daerah seperti Dinas Perindustrian Perdagangan, Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Selain itu adapula instansi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan Badan Kepegawaian Daerah.

Berarti kata dia, kerjasama itu juga ada kaitan dengan reformasi birokrasi dan penguatan sumber daya manusia aparatur sipil negara, baik dari Sulteng maupun Jatim.

Menurutnya, kekuatan perdagangan Jatim adalah perdagangan antar provinsi dan antar pulau.

Tahun 2021 kata dia, transaksi perdagangan antar provinsi dan antar pulau Jatim tertinggi dalam 10 tahun terakhir dengan total Rp 243 triliun. CAL

Komentar