Gerakan “Malane Mola” di Bangkep Perkuat Peran Ayah Bina Anak

BANGKEP– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah menggagas Gerakan “Malane Mola” atau laki-laki bisa yang salah satu tujuannya untuk menguatkan peran ayah di rumah tangga dalam membina anak/generasi muda.

“Malane Mola menjadi satu pendekatan berbasis gender dalam membangun pendidikan karakter melalui penguatan hubungan ayah dan anak,” ujar Bupati Bangkep, Ihsan Basir, di Bangkep, Kamis (4/5/2023).

Ihsan mengemukakan, pembangunan sumber daya manusia, karakter, dan keterampilan, generasi muda yang unggul melalui pendidikan, harus disertai dengan peran dan dukungan optimal orang tua atau rumah tangga.

Oleh karena itu, ujar bupati, Malane Mola yang artinya adalah laki-laki bisa, mengandung makna bahwa laki-laki atau ayah di rumah tangga juga memiliki peran yang baik untuk ikut serta mendorong anak-anak mengenyam pendidikan baik formal maupun non-formal.

Ihsan mengaku gagasan gerakan Malane Mola terinspirasi dari Firman Allah SWT pada Surah Al-Balad Ayat 3 yang artinya “Demi ayah dan anaknya”.

Al Quran, bagi umat Islam adalah pedoman hidup sekaligus pelajaran dan pendidikan. Oleh karena itu, Firman Allah tersebut menjadi satu penegasan bahwa Allah bersumpah mengenai ayah dan anaknya, yang tentu memiliki makna.

“Biasanya Allah bersumpah untuk hal-hal besar seperti demi matahari, bulan, bintang atau hal-hal yang bersifat filosofis. Namun, di ayat ini, Allah bersumpah demi ayah dan anak, tentu ada yang sangat mendasar di sini,” ujarnya.

Selain merujuk pada Al Quran, Ihsan Basir mengambil referensi dari kitab suci umat nonmuslim khususnya pada Efesus 6:4 yang berbunyi “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan”.

“Saya yakin dalam ajaran agama selain Islam, juga memberikan justifikasi terkait pentingnya hubungan ayah dan anak.

Efesus 6:4 misalnya, merupakan ringkasan dari nasehat kepada para orangtua, yang diwakili oleh ayah.

“Pemkab Bangkep terus mengelaborasi konsepsi agama yang dipadukan dengan pendekatan budaya, untuk menopang pembangunan sumber daya manusia yang berbasis gender dan inklusif,” ungkapnya.

Sehingga, ucap dia, gerakan Malane Mola, tidak hanya maksimal pada satu umat beragama saja, melainkan pada semua umat beragama yang ada di Bangkep. ARA

Komentar