PALU– Sertifikasi dinilai penting sebagai bukti bahwa usaha yang dijalankan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (Ekraf) telah memenuhi standar kompetensi tertentu.
“Zaman sekarang dimana-mana, sertifikasi sudah jadi kebutuhan dan keharusan,” ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto.
Demikian dia sampaikan saat mewakili Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Sulteng pada pembukaan Rapat Kerja Daerah (rakerda) Pengembangan Sumberdaya Pariwisata dan Ekraf di sebuah hotel Jalan Raden Saleh, Kota Palu, Kamis (14/11/2024).
Sertifikasi kata dia, dapat menambah nilai jual produk yang ditawarkan sekaligus menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Sulteng.
Apalagi berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode Januari hingga September 2024, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) ke Sulteng mencapai 7,16 juta atau naik lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Dengan begini (pariwisata) kita bisa jadi ‘buah bibir’ yang diceritakan (wisatawan) setelah mereka berkunjung,” simpulnya dalam kaitan membangun imej positif.
Melalui pertemuan ini diharap asisten dapat menjadi ‘separuh jalan’ menuju transformasi pariwisata Sulteng berbasis smart tourism dan smart ekraf.
Konsep ini sebutnya menekankan pada integrasi sektor pariwisata dan ekraf dengan faktor-faktor pendukung seperti infrastruktur, alam, ekologi, sosial budaya, bursa kerja dan kerjasama dengan kelompok usaha.
“Pariwisata kita punya kharisma yang luar biasa, ibarat samudra yang dalam, yang dipenuhi harta karun tersembunyi,” katanya mengajak peserta bertukar ide jenius memajukan pariwisata lewat forum rapat kerja.
Di momen ini, asisten menyebutkan beberapa destinasi yang jadi fokus pengembangan pemerintah antara lain Kepulauan Togean sebagai destinasi superprioritas, geopark di Poso, Sunset City di Donggala dan wisata laut di klaster Balatoju.
Adapun narasumber acara yang juga dihadiri Kadis Pariwisata Sulteng Diah Agustiningsih itu yakni pejabat dari Direktorat Standardisasi Kompetensi, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Anging Mammiri dan Direktur Politeknik Makassar.
Peserta berasal dari perwakilan dinas pariwisata kabupaten kota, guru pada SMK vokasi pariwisata dan perangkat daerah terkait lainnya. HAL
Komentar