Tentara India dan Pakistan Baku Tembak di Kashmir

-Internasional, Utama-
oleh

NEW DELHI– Pemerintah India pada Kamis (8/5/2025) mengatakan tentaranya dan tentara Pakistan telah baku tembak dengan senjata ringan dan artileri sepanjang Rabu malam di wilayah Kashmir.

Ketegangan kedua negara bersenjata nuklir itu memburuk setelah India melancarkan serangan rudal mematikan ke negara tetangganya pada Selasa malam hingga Rabu dini hari. India mengatakan serangan rudalnya kemarin telah menghancurkan sembilan “kamp teroris” di Pakistan.

Serangan rudal itu diluncurkan dua minggu setelah New Delhi menuduh Islamabad mendukung serangan teror yang menewaskan 26 turis Hindua di wilayah Kashmir yang dikelola India. Namun, Pakistan menepis tuduhan tersebut.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan dalam sebuah pidato kepada rakyatnya kemarin malam bahwa Islamabad akan membalas “para martir” yang dibunuh oleh India. Setidaknya 43 kematian telah dilaporkan sejauh ini dari kedua sisi perbatasan secara kolektif setelah konflik pecah.

Islamabad mengatakan 31 warga sipil tewas akibat serangan rudal dan tembakan pasukan India di sepanjang perbatasan. Sedangkan New Delhi mengatakan sedikitnya 12 orang tewas akibat tembakan pasukan Pakistan.

Tidak ada konfirmasi langsung dari Pakistan mengenai laporan kekerasan terbaru di sepanjang perbatasan.

“Pada malam hari…pos-pos Angkatan Darat Pakistan melakukan tembakan tanpa alasan menggunakan senjata ringan dan artileri di seluruh LoC (Garis Kontrol) di daerah yang berseberangan dengan daerah Kupwara, Baramulla, Uri dan Akhnoor di Jammu dan Kashmir,” kata militer India dalam sebuah pernyataan yang dilansir AFP.

Militer India mengeklaim telah merespons secara proporsional. Para diplomat dan pemimpin dunia telah menekan kedua negara untuk mundur dari ambang perang habis-habisan.

“Saya ingin mereka berhenti,” kata Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dijadwalkan bertemu dengan koleganya dari India, Subrahmanyam Jaishankar, hari ini di New Delhi.

Beberapa hari sebelumnya, Aragachi mengunjungi Pakistan. India dan Pakistan telah berperang beberapa kali sejak berakhirnya kekuasaan Inggris dengan kekerasan pada tahun 1947, ketika para pejabat kolonial menggambar garis batas lurus pada peta untuk memisahkan negara-negara tersebut, sehingga memecah belah masyarakat.

Kashmir, yang mayoritas penduduknya Muslim, telah menjadi titik api konflik India dan Pakistan, yang sama-sama mengeklaim wilayah tersebut.

(sumber: sindonews.com)

Komentar