Pencarian Nelayan Asal Desa Bantaya Parimo di Teluk Tomini Dihentikan

-Parigi Moutong, Utama-
oleh

PARIMO– Pihak Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu atau Basarnas melalui Pos SAR Parigi menghentikan upaya pencarian atau operasi SAR terhadap seorang nelayan bernama Hamsa (59), warga Desa Bantaya, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah yang dilaporkan hilang saat melaut di Perairan Teluk Tomini.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Muh Rizal, Selasa (10/6/2025) mengatakan, hingga hari keenam pencarian, korban belum berhasil ditemukan.

Informasi awal diterima pihak Basarnas dari anak korban, Hendra pada 5 Juni 2025 pukul 07.00 Wita.

Korban terakhir terlihat pergi memancing pada tanggal 31 Mei 2025 pukul 07.00 Wita. Kontak dengan korban hilang pada 3 Juni 2025 pukul 23.00 Wita.

Perahu korban ditemukan oleh pihak keluarga dalam keadaan kosong sejauh 26 mil laut arah barat laut dari lokasi rompon milik korban.

Setelah dilakukan pencarian mandiri oleh keluarga dengan hasil nihil, permohonan bantuan SAR pun disampaikan.

Operasi SAR segera dilaksanakan oleh tim gabungan, dengan lokasi koordinat terakhir berada di 0°28’27.36″S-120°36’49.32″E, arah Timur-Timur Laut sejauh 34 NM dari daratan, dengan waktu tempuh sekira empat jam.

Unsur yang terlibat dalam operasi ini antara lain Tim Rescue Pos SAR Parigi, aparat desa setempat, dan masyarakat nelayan sekitar.

Peralatan yang digunakan meliputi satu Rescue Car, Rubber Boat, dua unit Long Boat milik warga, peralatan SAR laut, komunikasi, dan medis.

Cuaca selama operasi relatif mendukung, dengan kondisi berawan tebal, gelombang 0.6 meter, arah arus ke selatan, dan angin berkecepatan 7 knot dari arah timur. Setelah pelaksanaan operasi SAR hingga 9 Juni 2025 pukul 15.30 Wita tanpa hasil (nihil), dilaksanakan musyawarah antara Tim SAR gabungan, pihak keluarga korban, dan pemerintah desa.

“Hasil kesepakatan menyatakan bahwa operasi SAR resmi dihentikan pada pukul 16.00 Wita dan akan dilanjutkan dengan pemantauan secara pasif,” katanya. Seluruh unsur SAR dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.

Muh Rizal menyampaikan duka dan terima kasih atas kerja keras seluruh unsur yang terlibat.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Operasi SAR telah kami lakukan secara maksimal bersama seluruh unsur, namun hingga hari keenam hasilnya masih nihil. Sesuai dengan SOP dan hasil musyawarah bersama, operasi dihentikan dan akan dilanjutkan dengan pemantauan. Kami tetap membuka ruang untuk aktivasi ulang jika ada tanda-tanda atau informasi baru dari masyarakat. Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan kolaborasi semua pihak selama proses pencarian,” ujarnya.

Pihak Basarnas Palu tetap mengimbau kepada masyarakat pesisir dan nelayan agar selalu memperhatikan faktor keselamatan saat melaut, termasuk cuaca, alat komunikasi, dan pelampung keselamatan, guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang. HAL

Komentar