SultengTerkini.Com, MOROWALI– Setelah Kota Palu diguncang gempabumi tektonik berkekuatan 4,2 Skala Richter (SR) pada Sabtu (17/6/2017) pagi, gempa serupa kembali terjadi dan menggoyang wilayah Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu malam ini.
Gempa yang terjadi pada pukul 21.23.48 WIB itu berkekuatan cukup besar dari yang terjadi di Kota Palu, yakni 5,1 SR.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Mochammad Riyadi mengatakan, pusat gempabumi terletak pada koordinat 2,63 LS- 121,73 BT, tepatnya di darat pada jarak 32 kilometer (km) arah barat Bungku, Kabupaten Morowali, pada kedalaman 10 km.
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG menunjukkan bahwa gempabumi tersebut berpotensi mengguncang kuat di sekitar sumber gempabumi dengan intensitas V MMI.
Berdasarkan informasi dari masyarakat, guncangan gempabumi dirasakan cukup kuat pada skala intensitas II SIG-BMKG atau IV MMI di Kolonodale, III-IV MMI di Poso, Bungku, dan Soroako, V MMI di Lingkono, Wawontoa dan Torea.
Guncangan gempabumi ini dirasakan oleh orang banyak dan beberapa warga sempat berlarian ke luar rumah.
Hingga laporan ini dibuat pukul 22.00 WIB belum ada laporan kerusakan dari masyarakat.
Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi hiposenter kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar lokal yang diperkirakan merupakan aktivitas Sesar Matano.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi yang terjadi memiliki mekanisme sesar geser (strike slip).
Hingga saat ini telah terjadi satu kali gempabumi susulan dengan kekuatan Magnitude 4,7 SR.
“BMKG akan terus memantau aktivitas gempabumi susulan,” katanya.
Untuk itu ia mengimbau kepada warga di sekitar Kabupaten Morowali agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. */CAL
Komentar