JAKARTA– Sakit kepala mungkin menjadi salah satu kondisi yang banyak dialami orang. Bisa karena stres, kelelahan, atau sekadar pikiran yang sibuk.
Namun, gejala-gejala ini juga merupakan contoh gejala yang dalam kasus terjadi, dapat menandakan sesuatu yang jauh lebih serius, yakni tumor otak.
Terkait diagnosis, baik pasien maupun dokter umum sering mengabaikan gejala awalnya. Kondisi ini terkadang menyebabkan keterlambatan diagnosis.
Hal ini sejalan dengan temuan dari studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa orang sering mengabaikan tanda-tanda peringatan. Hal ini menjadi masalah karena tumor otak memerlukan perawatan yang lebih invasif, jika terjadi terdeteksi dini.
Gejala tumor otak seringkali menyerupai pengalaman sehari-hari, seperti kelelahan, stres, migrain, atau menopause, yang tumpang tindih dengan kondisi yang jauh lebih umum. Misalnya seperti kecemasan, infeksi sinus, atau sakit kepala kronis.
“Saya rasa saya mungkin mengalami gejala sekitar dua atau tiga bulan sebelumnya,” kata seorang pasien yang dikutip dari Science Alert.
Berikut tujuh gejala kanker otak yang dikeluhkan pasien dan kerap diabaikan:
1. Kesulitan Menemukan Kata-kata
Beberapa orang menyadari bahwa mereka kesulitan memikirkan kata-kata tertentu, menyusun kalimat lengkap, atau bergabung dalam percakapan tanpa penundaan. Seorang pasien mengatakan pengalaman itu terasa aneh, tetapi mereka mengabaikannya saat itu.
Pasien lainnya juga melaporkan mereka tidak bisa mengungkapkan kata-kata yang terasa janggal. Tetapi, mereka tidak bisa menjelaskan kepada siapa pun tentang apa yang sedang terjadi.
Masalah menemukan kata terkadang dapat dikaitkan dengan kelelahan, stres, atau bahkan kecemasan. Tetapi, jika terus berlanjut atau muncul tiba-tiba, hal tersebut mungkin memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
2. Kabut Otak atau Brain Fog
Beberapa pasien menggambarkan kebingungan umum, seperti kesulitan fokus, berpikir jernih, atau mengingat sesuatu. Salah satu pasien membuat janji temu dengan dokter umum, tetapi saat gejala muncul mereka lupa untuk mengungkapkannya yang menyebabkan diagnosis yang terlewat.
Kabut otak dapat dipicu oleh banyak hal, termasuk menopause, kurang tidur, atau stres. Tetapi saat kabut otak disertai dengan perubahan neurologis lainnya, seperti masalah bicara atau penglihatan, penting untuk memperhatikannya.
3. Mati Rasa atau Kesemutan
Beberapa orang melaporkan kesemutan atau mati rasa yang berpindah-pindah di seluruh tubuh. Pasien mengungkapkan bahwa tumor itu mempengaruhi separuh wajahnya, lidah, hingga bagian dalam mulut.
Hal ini dapat terjadi saat tumor memengaruhi area kontrol sensorik atau motorik otak, yakni area yang mengirim dan menerima sinyal ke berbagai bagian tubuh. Meskipun mati rasa dapat disebabkan oleh hal lain (seperti saraf terjepit, sirkulasi darah yang buruk, atau migrain), gejala baru atau gejala yang muncul di satu sisi harus selalu diperiksa.
4. Gangguan Penglihatan
Perubahan penglihatan merupakan tanda awal lainnya. Seorang pasien mengalami penglihatan ganda saat menonton TV dan mengira mereka membutuhkan kacamata baru. Pasien lain mengatakan garis lurus tampak melengkung.
Perubahan penglihatan dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk ketegangan mata atau migrain. Tetapi, distorsi yang tiba-tiba atau tidak biasa, terutama jika terjadi bersamaan dengan gejala neurologis lainnya, seperti sakit kepala, pusing, kesulitan berbicara, lemas atau mati rasa di salah satu sisi tubuh, atau masalah koordinasi, memerlukan perhatian medis.
5. Tulisan Tangan Berantakan
Beberapa pasien menyadari adanya perubahan koordinasi tangan-mata mereka. Salah satu pasien bercerita ada saat di mana ia tidak bisa menulis.
Saat itu, ia sedang menulis beberapa catatan dalam rapat. Kemudian, tulisannya menjadi sangat berantakan.
Perubahan koordinasi kecil terkadang dapat disebabkan oleh kelelahan atau gangguan. Tetapi, penurunan kemampuan menulis, keterampilan motorik halus, atau keseimbangan yang terus-menerus dapat menandakan adanya masalah pada area kontrol motorik otak, yang mengoordinasikan gerakan seperti menulis atau mengancingkan baju.
6. Perubahan Kepribadian
Perubahan perilaku atau suasana hati bisa terasa samar, tetapi cukup nyata. Seorang pasien mengira sifat mudah tersinggung dan hilangnya motivasi mereka hanya tanda-tanda kelelahan.
“Saya tidak benar-benar memahaminya. Saya hanya ingin pensiun karena sudah muak,” kata pasien tersebut.
Kepribadian memang dapat berfluktuasi seiring perubahan hidup atau stres. Tetapi, perubahan yang tiba-tiba atau mencolok, terutama di samping gejala lain, mungkin mengindikasikan sesuatu yang lebih.
7. Sakit Kepala
Sakit kepala adalah hal yang umum dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi, bagi beberapa pasien merasa sakitnya konstan dan tak henti, berlangsung selama berminggu-minggu, hal itu perlu diwaspadai.
“Rasanya berlangsung lebih dari seminggu, dan hampir setiap hari,” beber salah satu pasien.
(sumber: detik.com)











Komentar