Longsor di Tujuh Titik, Jalur Palu-Tolitoli Putus

KAPOLRES Tolitoli AKBP Muhammad Iqbal Alqudusy saat meninjau satu dari tujuh titik longsor di jalur Trans Sulawesi pendakian Pangi yang menghubungkan Lampasio dan Tolitoli. FOTO: IST

SultengTerkini.Com, TOLITOLI– Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah,  sejak Sabtu (3/6/2017) siang mengakibatkan longsor di sejumlah titik.

Kapolres Tolitoli AKBP Muhammad Iqbal Alqudusy, Minggu siang yang dikonfirmasi SultengTerkini.Com per telepon genggamnya dari Palu, Minggu (4/6/2017) siang membenarkan terjadinya longsor di wilayahnya.

Kapolres Iqbal mengatakan, longsor terjadi di tujuh titik jalur Trans Sulawesi pendakian Pangi yang menghubungkan Lampasio dan Tolitoli.

Akibatnya, jalur darat dari Kota Palu ke Kabupaten Tolitoli putus dan untuk sementara sulit dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.

“Diperkirakan 3-4 hari (baru bisa dilalui),” kata Kapolres Iqbal.

Saat ini pihak kepolisian bersama warga setempat tengah bekerja berusaha untuk membuka akses jalan tersebut.

Pihak pemerintah terkait hingga saat ini belum turun ke lapangan mengambil tindakan serius mengatasi banjir dan longsor atau bahkan membantu warga di wilayahnya.

Dari informasi yang diperoleh, selain longsor, sejumlah titik banjir juga terjadi di Kecamatan Baolan, Lampasio dan Galang.

Di Kelurahan Tuweley, Kelurahan Baru, Kelurahan Panasakan, dan Kelurahan Tambun, Kecamatan Baolan sejumlah rumah tenggelam.

Sementara di Desa Dakitan, enam rumah hanyut dan dua rumah roboh.

Sebagian korban banjir masih mengungsi di rumah keluarganya dan sebagian lagi dengan tetangga.

“Saat ini para korban banjir sangat membutuhkan air minum dan air bersih,” tutur mantan Wakapolres Banggai Kepulauan itu.

Lain lagi di Desa Buntuna terdapat empat rumah hanyut dan di Desa Lembah, Kelurahan Baru ada tiga rumah warga roboh akibat banjir.

Sebelumnya diberitakan, di dalam Tolitoli kota, wilayah Tuweley yang terpantau hampir 90 % terendam air hingga pinggang orang dewasa, kantor-kantor pemerintahan, termasuk Polres Tolitoli juga ikut tergenang.

Jalan Anoa, yang berada tepat di tepi sungai, terendam hingga atap rumah, bahkan sebagian masyarakat sudah mengungsi.

Tampak Jalan Anoa yang berada tepat di belakang Polres Tolitoli, karena lokasinya yang lebih rendah dari jalan-jalan utama, hanya daun kelapa yang nampak di atas derasnya air, rumah tak lagi kelihatan.

Diketahui bahwa di Desa Tende, dan Desa Tinading juga terendam, kilometer 4 dan Desa Pangi longsor.

Dari pantauan juga terlihat seluruh listrik di Tolitoli dipadamkan, dan koneksi internet sangat terbatas.

Daerah Lampasio Dusun Toboloit terendam banjir setinggi lutut orang dewasa, dan ada tiga pohon tumbang di tiga titik. CAL

Komentar